Pemerintah Diminta Setop Impor Beras Jelang Panen Raya Maret Mendatang

M Faizin

DEPOK, Jakartaonserver.com- Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) M Faizin meminta pemerintah menolak dan setop impor beras sebanyak 500 ribu ton. Karena produksi beras dalam negeri mengalami surplus.
 
“Impor Beras kami tidak setuju, karena dari Menteri Pertanian, Pak Syahrul Yasin Limpo mengatakan produksi beras nasional surplus,” katanya di Depok, Kamis (5/1/2023).
 
Bang Faiz, sapaan akrabnya menuturkan, impor beras akan terus dilanjutkan hingga Januari 2023. Namun, untuk Februari harua sudah dihentikan.
 
“Karena di bulan Maret sudah masuk masa panen raya,” ujar Ketua DPC PKB Kota Depok itu. Dewan dari Dapil Jawa Barat VIII (Kota Depok-Kota Bekasi) ini menilai, pemerintah perlu segera menghentikan langkah impor beras agar petani lokal tidak merasa diabaikan negara.
 
“Petani kita harus makmur, jangan sampai mereka beralih profesi karena harga beras atau gabah hancur akibat impor beras terus menerus. Mereka itu pemilik kedaulatan negeri ini. Di tangan merekalah sumber pangan disandarkan. Jika terus impor sama saja mengasumsikan petani kita gagal panen,” tegasnya.

Menurutnya, permintaan impor beras tersebut mengacu pada data Bulog yang mengatakan cadangan beras pemerintah (CBP) tidak memenuhi target 1,2 juta ton. Sementara BPS sebagai sumber tunggal data produksi gabah dan beras nasional telah menyatakan bahwa stok di tingkat petani cukup, bahkan surplus 1,7 juta ton.
 
“Ini kan rancu, harusnya kita mengacu pada BPS,” katanya.
 
Dia pun meminta agar pemeintah untuk menghentikan impor beras sehingga petani dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. “Kami ingin para petani Indonesia dapat hidup makmur dan layak, jangan korbankan mereka dengan ego sektoral masing-masing, setop impor beras,” pungkasnya. (gayuh)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.