DPRD Tapanuli Utara menerima tuntutan GMKI Cabang Tarutung di aula mini DPRD.

TAPUT, Jakartaobserver.com- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tarutung melakukan aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Senin (12/9/2022) di halaman Kantor DPRD Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara (Sumut).
 
Kordinator aksi Belaster Purba dan Arlan Tanjung secara bergantian berorasi seraya mendesak DPRD Taput untuk meneruskan aspirasi mereka ke pemerintah pusat.
 
"Tolak dan batalkan kenaikan harga BBM. Karena kenaikan BBM secara tidak langsung dapat mengsengsarakan rakyat, secara khusus masyarakat yang penghasilannya menengah kebawah," teriak peserta aksi.
 
Kedatangan massa disambut langsung Wakil Ketua DPRD Taput Reguel Simanjuntak, bersama teman sejawatnya, yakni Dapot Hutabarat, Toman Balige Silitonga dan Rudi Nababan.

Wakil Ketua DPRD Tapanuli Utara Reguel Simanjuntak dalam kesempatan itu menyambut baik aksi GMKI Cabang Tarutung, sembari menyampaikan agar berdialog secara langsung di aula mini DPRD Taput.
 
"Kami merupakan representasi adik adik mahasiswa, dengan demikian, mari kita berdialog di aula mini DPRD Taput," ujarnya.
 
Dalam dialog GMKI Cabang Tarutung dengan DPRD Taput, massa menyampaikan tuntutannya meminta pemerintah mencabut kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi, meminta pemerintah mengendalikan penggunaan BBM bersubsidi, meminta pemerintah segera merealisasikan Perpres Nomor 55 tahun 2019, meminta pemerintah memangkas anggaran belanja yang tidak berdampak pada rakyat kecil, serta meminta pemerintah mengoptimalkan penerimaan pajak negara.
 
Pantauan Jakartaobserver.com tuntutan GMKI Cabang Tarutung langsung diterima Wakil Ketua DPRD Tapanuli Utara, sembari berjanji akan meneruskannya ke Pemerintah Pusat. (Tulus Nababan)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.