Andi Hendrik Solihin

PURWAKARTA, Jakartaobserver.com- Pegiat handball yang tergabung dalam Forum Pengcab Assosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) se-Indonesia asal Kabupaten Purwakarta, Andi Hendrik Solihin menyambut dan mendukung Munas PB ABTI yang akan digelar di Jakarta 23 Juli 2022. Dukungan juga dilayangkan lewat semangat bersama Zulfydar Zaidar Mochtar untuk menjadi nahkoda PB ABTI dengan alasan figur ini cocok membangun dan mengembangkan olahraga khususnya handball Indonesia.

Andi Hendrik Solihin yang biasa disapa Bung Hendrik juga pendiri Handball Purwakarta menyampaikan dukungan ini bukan karena ada apanya melainkan apa adanya, dan berharap figur ini bisa membawa bola tangan yang dicita-citakan dan diharapkan oleh banyak pegiat bola tangan, khususnya para atlet dan pelatih yang sudah berjuang dan bekerja keras untuk meraih prestasi demi membawa nama daerah dan bangsa.
 
"Mudah-mudahan harapan saya melalui Bapak Zulfidar dapat membangun bersama-sama program dan mendukung gerakkan bola tangan di tataran bawah/akar rumput , bukan hanya di pusat melainkan hingga ke tingkat kabupaten/kota yang notabene bibit atlet banyak dicetak di tingkat kabupaten/kota/ club sehingga dapat memberikan ruang prestasi kepada semua atlet bola tangan untuk tetap semangat berlatih melalui pembinaan pelatihan yang lebih terarah dan terukur, dan juga siap memperjuangkan hak atlet maupun pelatih melalui pembinaan pelatihan serta periodisasi terupdate hingga bisa bersaing di kancah nasional dan Asia maupun internasional," kata Andi Hendrik Solihin.

Menurutnya, sudah saatnya merubah mindset para pegiat olahraga agar mampu bersaing secara SDM memiliki kemampuan dalam berkompetisi, prinsip dasarnya berproses dalam prestasi dan ditunjang dengan anggaran baik sponsorship di daerah maupun bantuan anggaran pemerintah.
 
"Banyak cara sebenarnya untuk itu, cuma terkadang konsep dan implementasi dilapangan terkadang terlihat tidak sesuai dalam pengaplilasiannya, saya yakin apabila beliau nanti mau turun ke bawah ( Ketum PB ABTI) serta mau melibatkan sumbernya yakni dari tingkat paling bawah pasti hasilnya akan lebih maju sekaligus secara otomatis menjadikan cabor mandiri serta tersosialisasi dengan baik maka cabor bola tangan dikemudian hari akan menjadi olahraga masyarakat yang familiar," sambungnya. (andi purwanto)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.