Ratusan Buruh dan Yatim Piatu Dapatkan Doorprize di Rumah Dinas Gubernur Sumut

Halal bihalal buruh di rumah dinas Gubernur Sumut.

MEDAN, Jakartaobserver.com- Dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional atau dikenal dengan May Day, ratusan Buruh dan anak yatim piatu berkumpul di rumah dinas Gubernur Sumut, Jumat (27/5/2022) siang.
 
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Ketua Panitia Perayaan Hari Buruh Internasional Dahlan Ginting terlihat membagikan santunan dan doorprize.
 
Terlihat ada 60 anak yatim piatu mendapatkan santunan dan ratusan doorprize untuk buruh yang hadir berupa sepeda dan peralatan rumah tangga seperti kompor gas, kulkas, blender, taperwer, tempat tidur, koper, setrika, dan macam macam bahan rumah tangga.
 
"Kegiatan hari ini masih dalam hari Buruh Internasional atau May Day diperingati sekaligus halalbihalal antara Forkopimda dengan 52 serikat buruh juga beberapa undangan pengusaha di Sumatra Utara ini," ungkap Dahlan Ginting.
 
Dikatakan, melalui kegiatan hari ini diharapkan untuk memupuk silaturahmi agar Sumatra Utara ini bisa lebih baik lebih kondusif dengan kata lain serikat pekerja pengusaha dan pemerintah bisa bahu-membahu untuk mengatasi dan keluar dari masalah yang sudah 2 tahun ini kita hadapi bersama.
 
"Dimana paska Covid -19 di tahun 2019 kesejahteraan para buruh ini bisa dikatakan agak menurun dan selama dua tahun juga itu tidak ada kenaikan upah terhadap buruh khususnya di Provinsi Sumatera Utara," jelasnya.

Sementara Edy Rahmayadi menyampaikan pesan kepada buruh dan pengusaha di seluruh Provinsi Sumatera Utara agar bisa bersama-sama membagun ekonomi setelah setelah dua tahun Covid-19 dihadapi.
 
"Saya berpesan buat buruh dan pengusaha agar sama-sama mau membicarakan untuk bangkitnya ekonomi kita dan kualitas sumber daya manusia berkualitas dan menjadikan kesuksesan para Buruh dan nantinya bisa mendapatkan income besar, " tuturnya.
 
Edy Rahmayadi mengaku sangat sedih sebenarnya dengan gaji buruh sekarang yang hanya Rp2,2 juta tapi ini persoalanya beda bukan saya pilih kasih tapi ini persoalanya benar-benar tak ada yang bisa dibagi dan tak mungkin saya paksa pengusaha itu," bebernya.
 
"Saya juga melihat bahwa sebenarnya keluargalah menjadi peran penting untuk membangun SDM yang berkualitas jangan sampai mau masuk kesuatu instansi tapi tidak memiliki kualitas," tutupnya. (jun)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.