David Siallagan (kanan)

SIANTAR,Jakartaobserver.com- kabar duka cita tengah menyelimuti keluarga Timbul Siallagan,57, yang juga mantan Ketua PWI Kota Pematangsiantar. Pasalnya, anak keduanya, David Siallagan,22, mahasiswa jurusan Etnomusikologi di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dikabarkan ditikam dan tewas dengan empat luka tusukan, Minggu (8/5/2022) sekira pukul 04.00 WIB.
 
Disebutkan, kabar duka yang dialami anak kedua dari empat bersaudara disampaikan teman kuliah korban yang juga warga Kota Pematangsiantar. Diduga kejadian dialami korban terjadi pada tengah malam menjelang subuh.
 
“Informasi yang kita terima sekitar pukul 04.00 WIB, tadi pagi lah dikabari ke kita. Yang ngabari itu, teman satu kampung dan juga teman satu kuliah di Yogyakarta,” ujar Timbul Siallagan diwawancarai, Minggu (8/5/22) siang di rumah duka di Jalan Sarulla Kelurahan Martimbang Kecamatan Siantar Selatan, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara (Sumut).
 
Menurut informasi yang disampaikan padanya, sebelum korban meninggal dunia sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis dari empat luka tusuk di badannya, dua liang di bagian depan dan dua liang di bagian belakang.
 
“Bukan hanya David, teman satu kuliahnya orang Palembang juga meninggal dunia ditikam,” ujar Timbul lagi seraya sesekali menghela nafas.
 
Sejauh ini, kata Timbul, pihak kepolisian di Yogyakarta belum banyak memberikan informasi terkait kronologis anaknya tewas dengam empat luka tusukan di tubuhnya.
 
“Polisi belum banyak kasih informasi. Ada memang kita dikabari polisi dari sana, tapi hanya meminta persetujuan saja untuk dilakukan autopsi. Ada dua opsi dari pihak polisi, autopsi atau visum luar. Saya bilang visum luar saja, karena jelas kejadiannya,” ujar Timbul Siallagan.
 
“Informasi kejadian yang kita terima, kalau David itu dikeroyok sama Orang Timur hingga kritis. Informasi masih itu saja, dikeroyok dan lokasi pengeroyokan juga belum tahu,” ungkap Timbul kembali.

Dikatakan Timbul kembali, saat ini jenazah anaknya masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta. Di rumah sakit milik Polri tersebut, jenazah David masih dalam penanganan oleh dokfer forensik.
 
“Ada yang sudah mengurus di sana, teman-temannya lah dan ada juga keluarga yang mengurus. Saat ini jenazahnya ada di RS Bhayangka Yogyakarta, mungkin baru bisa besok diterbangkan ke Siantar,” ucapnya seraya mengatakan kalau Timbul saat ini percaya dengan teman-teman anaknya.
 
Timbul Siallagan menambahkan, anaknya tersebut baru tiga bulan berangkat dari Pematangsiantar untuk kuliah karena sebelumnya mengikuti perkuliahaan secara daring di rumah.
 
“Baru jalan tiga bulan David di Yogyakarta. Sebelumnya di rumah kuliah daring. Kawan-kawan yang mengurus di sana juga pernah datang ke rumah, jadi saya kenal dengan teman-temannya itu,” ujar ayah korban yang berprofesi sebagai wartawan di Siantar itu.
 
Sebagai orang tua, dia berharap, pihak kepolisan di Yogyakarta yang saat ini tengah menangani kasus tewasnya David mahasiswa ISI Yogyakarta segera mengungkap pelaku yang sudah menghilangkan nyawa anaknya.
 
“Artinya harus diusut. Apa lagi yang saya mau bilang, anaknya sudah tidak ada lagi. Semoga pelaku segera bisa ditangkap pihak kepolisian,” pintanya. (Jun)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.