GMKI Tarutung dan GMNI Taput Mosi tidak Percaya kepada Pemkab Taput

GMKI Tarutung dan GMNI Cabang Tapanuli Utara saat melakukan orasinya di depan Kantor Bupati Taput.

TAPUT, Jakartaobserver.com- Gabungan organisasi kepemudaan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tarutung dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Kepulauan Tapanuli Utara (Taput) melakukan aksi unjuk Rasa Di depan Kantor DPRD dan Kantor Bupati Kabupaten Kepulauan Tapanuli Utara, Rabu (13/4/2022), sekitar pukul 11. 00 WIB.
 
Para demonstran mulai berkumpul di Simpang Empat Tarutung, para pendemo yang berjumlah puluhan orang tersebut mulai berorasi sepanjang jalan menuju kantor DPRD dan Kantor Bupati Tapanuli Utara.
Sastra Sitanggang dan Yusuf Sihombing, selaku koordinator Lapangan dalam orasinya menyampaikan aksi unjuk rasa yang kami laksanakan ini merupakan murni menyuarakan aspirasi masyarakat yang merasa tertindas oleh sejumlah kebijakan pemerintah pusat yang tidak prorakyat.
 
" Meminta DPRD dan bupati Taput sebagai badan legislatif dan eksekutif untuk menyuarakan tuntutan kami kepada pemerintah pusat. Turunkan harga BBM dan jaga Pertalite yang hilang dari pasaran. Turunkan harga bahan bahan pokok seperti minyak goreng dan lain aebagainya, serta turunkan PPN atau pajak pertambahan nilai," tegasnya.
 
Anggota DPRD Taput Jonni Tombang Marbun didampingi Gajal Hutauruk pada kesempatan itu menyampaikan kepada mahasiswa jika mereka akan menindak lanjuti segala tuntutan GMKI dan GMNI ke pemerintah pusat.
 
"Segala sesuatu ada mekanismenya, dan pastinya segala tuntutan adek adek mahasiswa, akan kita sampaikan," ungkap anggota DPRD dari Fraksi Golkar ini.
 
Usai tuntutan GMKI dan GMNI diterima DPRD Taput, mereka melanjutkan unjukrasanya ke kantor Bupati Tapanuli Utara.

Anggota DPRD Taput, Joni Tombang Marbun dan Gajal Hutauruk, saat berdialog dengan GMKI Cabang Tarutung dan GMNI Cabang Tapanuli Utara.


 
Sesampainya disana, mereka hanya disambut oleh Asisten II Marihot Simanjuntak didampingi Kasatpol PP Rudi Sitorus dan Kakan Kesbang Pol Hendrik Surbakti.
 
Pantauan Jakartaobserver.com, mahasiswa menginginkan bertemu langsung dengan Bupati Taput Nikson Nababan ataupun Wakil Bupati Sarlandy Hutabarat, ataupun Sekda Taput Indra Simaremare. Karena, merekalah yang dapat mengambil keputusan.
 
Namun, Asisten II Marihot Simanjuntak mengatakan jika Bupati, Wakil Bupati beserta dengan Sekda, sedang tidak berada di tempat, dan saat ini lagi di Jakarta.
 
"Kami telah ditugaskan untuk menerima segala tuntutan adek adek mahasiswa. Dan kami pasti akan sampaikan ke pimpinan," ujarnya.
 
Tidak terima dengan jawaban dari Asisten II Sastra Sitanggang dan Yusuf Sihombing menyampaikan jika beberapa waktu yang lalu, pihaknya juga sudah melakukan unjuk rasa yang sama, namun, bupati, wakil bupati serta sekda juga tidak ditempat, ada apa dengan semua ini.
 
"Ini kedua kalinya kami unjuk rasa, namun para pengambil keputusan, juga tidak berada ditempat, padahal ini hari kerja," tegasnya.
 
Mahasiswa kemudian menyatakan "Mosi Tidak Percaya" kepada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, yang tidak mau menemui mereka. "Mosi Tidak Percaya, kami labelkan kepada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara," tegasnya. (Tulus Nababan)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.