Kasus Covid-19 di Depok Naik Lima Kali Lipat, Gejalanya Sakit Tenggorokan Batuk Pilek

Devi Maryori

DEPOK, Jakartaobserver.com- Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depok Devi Maryori mengatakan saat ini terjadi peningkatan kasus yang signifikan di Kota Depok. Bahkan disebutkan pada pekan ini terjadi kenaikan kasus lima kali lipat dari dua pekan lalu.
 
“Iya memang terjadi peningkatan kasus yang signifikan dengan peningkatan kasus di luar sana. Nah ini untuk minggu ini saja sudah 5x lipat daripada dua minggu yang lalu,” katanya, Kamis (3/2/2022).
 
Mereka yang terpapar rata-rata usianya dewasa dan juga ada dari usia anak-anak, bahkan juga bayi. “Yang kemarin varian Delta tidak terlalu banyak (anak-anak). Nah, ini masih ada anak-anak yang terkena, bahkan bayi,” ungkapnya.
 
Devi mengaku belum tahu apakan mereka yang terpapar ini terkena varian Omicron atau bukan. Karena diperlukan pengecekan di tingkat pusat. “Belum tahu ya (Omicron atau bukan). Kami masih harus konfirmasi dulu dan ini belum ada hasilnya,” ucapnya.
 
Devi menjelaskan untuk pasien yang terpapar varian Omicron memiliki ciri gejala sakit tenggorokan disertai batuk pilek, demam, sakit otot. “Jadi seperti batuk pilek influenza yang agak berat ya. Tapi jarang yang kesini (RSUD) dengan sesak napas,” katanya.

Terkait ketersediaan tempat tidur, Devi menuturkan, pihaknya sudah menyiapkan tempat tidur sebagai langkah antisipasi jika terjadi lonjakan sangat tinggi. Pihaknya sudah menyediakan 77 tempat tidur, termasuk untuk ICU. Jumlahnya bisa ditambah lagi jika kondisi bertambah parah.
 
“Jadi kami sudah mempersiapakan kurang lebih 77 bed untuk saat ini. Bilamana ada lonjakan lagi kami akan tambah kembali, dan disamping itu juga kami akan tambah ruang ICU. Tadinya ICU untuk covid sudah kami kurangi jumlahnya, dan saat ini kami siap untuk tambahkan lagi. Perhari ini yang kemarin hanya 2 bed ICU, dan sekarang sudah ada 5 bed ICU dengan 77 bed isolasi,” ucapya.
 
Dia pun mengimbau agar masyarakat tetap patuh pada protokol kesehatan yang berlaku. Sekali lagi dia menekankan agar masyarakat tidak terlena dengan landainya kasus beberapa waktu lalu karena varian baru ini sangat cepat sekali menular.
 
“Jadi masyarakat kami imbau tetap perhatikan dan terapkan prokes. Jagan makan bersama, hindari kerumunan, dan tetap hidup bersih dan sehat. Masyarakat tetap harus memperhatikan dan menerapkan prokes yang sudah diatur oleh pemerintah, jangan lengah. Karena covid yang sekarang varian Omicron lebih cepat menular dibandingkan varian lainnya,” pungkasnya.(gayuh)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.