Camat Percut Sei Tuan Bantah Warganya Meninggal Karena Divaksin

Camat Percut Ismail

PERCUT SEITUAN, Jakartaobserver.com- Camat Percut Sei Tuan Ismail menyampaikan bahwa meninggalnya seorang warga bernama Rahimah Rahman,62, bukan karena divaksin.
 
"Menurut data kami dari tenaga kesehatan (nakes), ibu Rohimah belum sempat divaksin. Jadi penyebab kematiannya bukan karena divaksin, mungkin ada faktor lain," kata Ismail dalam keterangannya, Senin (17/1/2022).
 
Menurutnya, setiap warga yang akan divaksin harus melewati beberapa tahapan yaitu screening. Selain itu, keluarga Rohimah juga tidak tahu persis apakah yang bersangkutan divaksin atau tidak.





































































































































































































 
"Jadi, mungkin almarhuma meninggal dunia karena faktor lain. Ini mungkin sudah ajal almarhuma. Kami dari pemerintah Kabupaten Deli Serdang mengucapkan turut berduka," terangnya.
 
Secara terpisah, Sofian, 64, abang dari almarhum Rahimah Rahman mengaku keluarga sudah ikhlas dan tidak akan menuntut atas meninggalnya orang tua mereka yang diduga karena suntik vaksin.

"Saya secara pribadi gak menuntut banyak bang, gak ada saya sudah iklas dengan kepergian adik saya mungkin sudah takdir jalan Allah tapi sangat menyayangkan setelah divaksin roboh dia bang gak tau apa apa," ucapnya di Jalan Beringin Pasar V No 169 Desa Tembung.



 
Menurut keterangan awal kejadian dari keluarga almarhum dirinya mengantarkan almarhum Rahimah Rahman ke kantor camat untuk mendapatkan bantuan pada pukul 13.30 WIB atas perintah kepling Dusun 14 Toyib.
 
"Di kantor camat saya gak masuk bang karena gak pakai masker jadi ibu saja yang masuk setelah lama menunggu bang dari pukul 13.30 WIB sampai sore pukul 16.00 WIB. Karena curiga masuklah aku bang ke dalam kenapa nggak keluar lantas aku liat sudah lemas duduk di bangku." tambahnya.

"Pulangkah kita ayok kata ibu baru divaksin ini tapi sakit lama kali nunggu bantuannya. Karena panik kubawa pulang langsung lah bang sampai besoknya jam 9 pagi kami bawa ke Rumah Sakit Mitra Medika lantas paginya jam 5 subuh menghembuskan nafas terakhir bang, " jelasnya. (jun)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.