Ketua Umum PKP Yussuf Solichien diterima pengurus DPP PDI Perjuangan.

JAKARTA, Jakartaobserver.com- Ketua Umum DPN Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Mayjen TNI Marinir (Purn) Dr H Yussuf Solichien M, MBA didampingi sejumlah pengurus melakukan kunjungan anjangsana ke ketua umum partai politik (parpol).
 
Pada Selasa (26/10/2021), Yussuf Solichien dan pengurus PKP lainnya berkunjung ke kantor DPP PDI Perjuangan di Jakarta Diponegoro, Jakarta Pusat (Jakpus), diterima Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan sejumlah pengurus lainnya.
 
Yussuf Solichien didampingi Waketum PKP Mayjen TNI (Purn) Aslizar Tanjung, Kabid Polhukam Irjen (Purn) Syahrul Mamma, Kabid OKK PKP R Dodi Suriadiradja, Kabid Kewilayahan Freddy Arronggear, Bendahara Umum Ellen Sukmawati, Wasekjen Dyah Puspita Sari, dan Wabendum Vita Apriliyana.
 
Sedangkan Hasto Kristiyanto didampingi Ketua DPP PDIP, yakni Ahmad Basarah, Djarot Saiful Hidayat, Nusyirwan Soedjono, Hamka Haq, dan Ribka Tjiptaning, Eriko Sotarduga. Wasekjen PDI Perjuangan Sadarestuwati dan Kepala Sekretariat DPP Yoseph Aryo Adhi Dharmo.
 
Sebelum bertemu dengan PDI Perjuangan hari ini, Yussuf Solichien juga sudah bertemu dengan ketua umum Partai Demokrat dan Partai Solidasitas Indonesia (PSI) pada Senin (25/10/2021), dan akan dilanjutkan dengan anjangsana serupa ke ketua umum Partai Bulan Bintang (PBB) pada hari Rabu (27/10/2021) besok.

Dalam pertemuan hari ini, pimpinan PDI Perjuangan dan PKP membahas antara lain mengenai ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Kedua partai sepakat dan mempunyai komitmen yang kuat menjadi garda terdepan sebagai benteng Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
 
"Kami memiliki komitmen yang kuat sebagai darda terdepan dan benteng Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika dari segala bentuk ancaman disintegrasi bangsa, radikalisme, terorisme, dan kelompok-kelompok yang ingin mengubah Pancasila dengan ideologi lain,” kata Yussuf Solichien.
 
Menurutnya, hingga saat ini masih ada saudara-saudara yang anti-Pancasila. Mereka berupaya menggantikan Ideologi Pancasila dengan ideologi lain. Ini, begitu Yussuf, adalah tugas bersama untuk mempertahankan dan menegakkan Pancasila sebagai ideologi negara, dan mengajak seluruh partai politik untuk tetap konsisten dalam perjuangannya menuju cita-cita kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Ketua Umum PKP Yussuf Solichien diterima  Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha.

PKP, lanjut mantan Komandan Denjaka ini, meminta kepada pemerintah untuk menindak tegas kelompok-kelompok masyarakat yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa, yang menjurus kepada disintegrasi bangsa dan negara. Termasuk menindak tegas kelompok masyarakat yang intoleran dan diskriminatif.
 
PKP juga meminta agar pemerintah untuk melaksanakan pembangunan nasional yang berorientasi ke bidang maritim untuk membangun Indonesia sebagai negara maritim yang kuat, sejahtera dan berwibawa sebagai poros maritim dunia karena secara geopolitik, geostrategi dan geoekonomi Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dan merupakan benua maritim yang sangat besar dengan potensi ekonomi maritim Indonesia setara dengan Rp14.000 triliun.
 
PKP tetap mengawal dan meminta kepada pemerintah dan aparat hukum untuk terus memberantas korupsi. “Kami mengusulkan para koruptor yang tidak mempunyai hati nurani tidak berkemanusiaan dan sangat merugikan rakyat banyak, terutama pada masa pandemi Covid-19 dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku,” sambung Yussuf lagi.
 
Sementara itu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan pesan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk berjuang bersama-sama memastikan persatuan NKRI. "Pesan Ibu Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri bagaimana kami berjuang sama-sama untuk memastikan persatuan RI," jelas Hasto.
 
Menurut Hasto, kerja sama dengan spirit gotong-royong diantara partai politik harus terus dibangun. Megawati Soekarnoputri juga kerap berkomunikasi dengan Dewan Pembina PKP, yakni Tri Sutrisno dan Hendropriyono yang merupakan sahabat baik Megawati Soekarnoputri. (jo19)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.