Penanaman perdana bibit kopi Starbucks di Samosir, Sumut.

ONANRUNGGU, Jakartaobserver.com- Farmer Support Center (FSC) melakukan penanaman bibit kopi Starbucks di Desa Sipira, Kecamatan Onanrunggu, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (22/7/2021). Penanaman ini merupakan bagian dari program dana partisipatif dan guna mendukung program kerja 100 hari Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom dan Wakil Bupati Martua Sitanggang.
 
Penamaan yang diwakili Sekretaris Daerah kabupaten Samosir Jabiat Sagala itu turut dihadiri pimpinan PT Sumatera Specialty Coffee (SSC) Surip Mawardi dan masyarakat anggota kelompok tani (poktan).
 
Kegiatan itu disebut, bertujuan untuk mengedukasi para petani kopi tentang cara bertanam kopi berbasis good agriculture practices atau praktik-praktik pertanian yang baik secara berkelanjutan.
 
Mewakili Bupati, Jabiat menyampaikan sangat menyambut baik hibah murni dari Starbucks itu kepada para kelompok tani di Kabupaten Samosir.
 
Dijelaskan visi Kabupaten Samosir yaitu terwujudnya masyarakat Samosir yang sejahtera dan bermartabat secara ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.
 
Sekda juga mengharapkan, lewat hibah murni bibit kopi itu, kesejahteraan dapat tercapai dan menaikkan martabat masyarakat secara ekonomi.
 
Mengakhiri sambutannya, atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Samosir, Jabiat Sagala menyampaikan terima kasih kepada Starbucks FSC atas bantuan yang diberikan, dan mengharapkan kerjasama itu dapat dilanjutkan pada hal-hal yang lebih luas lagi dalam hal pertanian kopi ke depannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Samosir Victor Sitinjak dalam laporannya menyampaikan, bibit kopi bersertifikat itu siap tanam yang dibibitkan pada lahan Poktan Siboan Tua, Desa Sipira, dan akan diserahkan kepada tiga kelompok tani.
 
Yakni, kepada Poktan Siboan Tua, Desa Sipira, Kecamatan Onanrunggu, Poktan Purma, Desa Ronggurnihuta, Kecamatan Ronggurnihuta, dan kepada Poktan Mulia Tani, Desa Lintongnihuta, Kecamatan Ronggurnihuta. Masing-masing menerima 23.000 batang bibit kopi.
 
"Harapan kita, kelompok tani berkomitmen untuk memelihara dan merawat kopi yang ditanam," ujar Viktor.
 
Dengan demikian, lanjut Viktor, akan menghasilkan panen sesuai standar yang ditetapkan, dan dapat dipasarkan kepada pihak Starbucks dengan harapan tetap terjalin kerja sama dengan Starbucks untuk pengembangan kerja sama lanjutan.
 
Pada kesempatan itu, Surip Mawardi mengutarakan, bantuan bibit kopi bersertifikat itu merupakan hibah murni dari Starbucks untuk membantu para petani kopi di Kabupaten Samosir.
 
"Jika para kelompok tani telah memanen kopinya, mereka dapat memasarkannya kepada siapa saja dan tidak harus ke Starbucks," kata Surip Mawardi sambil menjelaskan cara mengelola pertanian kopi dengan baik.
 
Namun demikian, lanjut Surip, pihak Starbuck juga siap menerima hasil panen kopi para kelompok tani dengan syarat memenuhi standar yang ditetapkan starbucks. (josm-01)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.