11 Teroris JAD Merauke Ditangkap Bukan Orang Asli Papua

Densus 88 

JAKARTA, JO - Densus 88 Antiteror Polri menangkap 11 orang terduga teroris di Merauke, Papua. Polri memastikan kesebelas terduga teroris tersebut bukan orang asli Papua.
 
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono kepada wartawan, Kamis (3/5/2021) menjelaskan, 11 orang ini yang diketahui jaringan JAD yang berbaiat ke ISIS, sudah cukup lama tinggal di Papua khususnya Merauke. Di Merauke inilah mereka mendapat pemahaman radikal dan membangun jaringannya.
 
"Jadi memang bukan orang asli Papua, tetapi mereka sudah cukup lama tinggal di Papua, khususnya di Merauke. Sekarang dalam pengembangan oleh Densus 88 dan sekarang yang menjadi tersangka di sana itu 11," kata Rusdi.

Rusdi mengungkapkan terduga teroris di Merauke tersebut merupakan pengembangan jaringan JAD dari Makassar dan Kalimantan Timur.

"Kita ketahui bersama, ini merupakan satu jaringan JAD terus dikembangkan dari Makassar ternyata jaringannya melebar ke Kalimantan Timur. Kaltim di sana ditangkap salah satu keluarga dari JAD, kemudian dari kaltim bergerak ke Papua, Merauke. Dan di merauke sampai saat ini yang ditangkap ada 11," kata Rusdi.

Sebelumnya, Kapolres Merauke AKBP Untung Sangaji juga telah mengungkapkan aksi para terduga teroris tersebut. Mereka diduga hendak melakukan aksi bom bunuh diri di sejumlah gereja yang ada di Merauke, Jagebob, Kurik, Semangga, dan Tanah Miring.

Terduga teroris yang ditangkap berinisial AK, SB, ZR, UAT, DS, SD, WS, YK, AP, dan IK. Dua orang terakhir merupakan pasangan suami istri. (jo3)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.