Kotak Amal Kontraversi yang Disinyalir Pendanaan Terorisme, Masyarakat Diimbau Waspada

Kotak amal yang disita.

MEDAN, JO- Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara mengimbau kepada seluruh masyarakat agar berhati-hati dalam menyalurkan dana sumbangan (sedekah-Red) ke dalam kotak amal yang menjamur sudah kepedesaan. 

"Saat ini ada beberapa kotak amal terindikasi bahwa sumbangan dana sedekah dari masyarakat itu diduga digunakan untuk pendanaan terorisme.Saat ini digali terus didalami oleh Tim Densus 88 Anti Teror di Sumut," terang Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra melalui Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Sabtu (27/3/2021). 

Hadi mengungkapkan, anjuran bersedakah itu telah disampaikan para ulama dan memang diharuskan oleh seluruh agama baik itu islam, nasrani maupun agama lainnya membantu fakir miskin serta kaum dhuafa. Selain itu banyaknya pengemis jalanan yang diduga dikoordinir seseorang. Adapun pengemis tersebut dari dibawah umur sampai manula.

"Namun dari hasil penyelidikan Tim Densus 88 Anti Teror yang melakukan serangkain operasi di sejumlah daerah di Sumatera Utara menemukan dugaan tentang keberadaan kotak amal yang dananya digunakan untuk kepentingan jaringan terorisme," ungkapnya.

"Oleh karena itu, Polda Sumut dan Densus 88 Anti Teror mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati dan waspada memberikan dana sedekah melalui kotak amal yang tidak jelas keberadaan serta peruntukannya. Jangan sampai dana sedekah yang diberikan malah jadikan sebagai sumber pendanaan jaringan terorisme," sambung Hadi.

Mantan Wadirlantas Polda Kalteng ini juga mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga situasi kondusif dengan meningkatkan kewaspadaan, kepedulian di lingkungan masing-masing.

"Harus mulai menimbulkan kepekaan kembali kepada lingkungan kita. Dulu ada 1x 24 jam wajib lapor, silahkan peran itu digunakan lagi. 1x24 jam tamu wajib lapor kepada RT ataupun RW setempat," ujarnya.

Menurutnya, tujuan dihidupkan kembali sistem pengamanan lingkungan untuk mengetahui setiap keberadaan tamu yang datang ke suatu wilayah ataupun lingkungan

"Ini merupakan upaya-upaya preventif yang bisa dilakukan masyarakat dalam mencegah bahaya terorisme maupun bahaya-bahaya lainnya," pungkas Hadi.

Diberitakan sebelumnya, Tim Datasemen Khusus (Densus) 88 AntiTeror menyita 500 kotak amal saat melakukan penggerebekan rumah terduga teroris di Jalan Persatuan, Desa Helvetia, Kecamatan Medan Labuhan, Jumat (26/3/2021).

Diduga ratusan kotak amal yang disita personil antiteror Mabes Polri itu disinyalir digunakan untuk pembiayaan gerakan radikalisme jaringan terorisme di Sumatera Utara.Polda Sumut kemudian mengimbau masyarakat hati-hati salurkan sumbangan di kotak amal. (josu 88)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.