Sosialisasi Empat Pilar di SMAN 4 Ternate, Maluku Utara (Malut) yang dilakukan anggota DPR/MPR Irine Yusiana Roba Putri.

TERNATE, JO- Anggota DPR/MPR RI Irine Yusiana Roba Putri (IYRP) kembali mengadakan Sosialisasi Empat Pilar di daerah pemilihan (dapil) Maluku Utara (Malut). Kali ini kegiatan sosialisasi diadakan di SMAN 4 Ternate, Malut, Rabu (3/2/2021), dengan tema “Bhinneka Tunggal Ika dalam Lingkup Sekolah”. 

Acara sosialisasi diawali dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya ini, Irine Yusiana Roba Putri menjelaskan masyarakat Indonesia pada dasarnya adalah masyarakat adat yang secara sosiologis itu memiliki ikatan dalam kelompok (suku/etnik) yang amat kuat. Namun, dengan demikian dalam konteks ke- Indonesian ikatan yang terbangun dalam suku/adat (daerah asal) atau agama ternyata dapat ditangani demi terbangunnya rasa kebangsaan. 

“Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk. Hal tersebut dapat diketahui dalam semboyan negara Republik Indonesia Bhinneka Tunggal Ika yang artinya meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu,” kata Irine dalam sosialisasi yang juga dilakukan secara online via aplikasi Zoom. 

Semboyan tersebut secara umum mengandung arti bahwa bangsa Indonesia tetap merupakan satu kesatuan Republik Indonesia. Di balik semboyan tersebut megnandung suatu pesan bahwa masyarakat Indonesia pasti akan menghadapi masalah persatuan dan kesatuan didalamnya.
Irine Yusiana Roba Putri

Sebagai gambaran IYRP menjelaslan, ketika siswa-siswi memutuskan untuk bersekolah di SMAN 4 Ternate, siswa-siswi sudah menimbang dan memperhitungkan tentang jarak sekolah, biaya sekolah, akreditasi sekolah, kualitas guru, kualitas siswa-siswi yang lulus, bangunan, dan sarana sekolah. 
 
Dari segi tersebut, dapat simpulkan bahwa semua kriteria di atas adalah kriteria yang siswa-siswi cari untuk menunjang perkembangan kedapannya dalam sistem belajar mengajar sampai siswa-siswi lulus tingkat menegah atas. Semua aspek diatas adalah aspek acuan siswa-siswi untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan baik untuk masa depan siswa-siswi”. 
 
IYRP juga menjelaskan bahwa “dari segi tersebut, siswa-siswi SMAN 4 Ternate mempunyai satu tujuan yang sama dalam pendidikan. Meskipun guru yang mengajar berbeda agama, teman sekelas yang berbeda suku atau asal daerah, dapat dibuktikan bahwa hal tersebut menghargai setiap perbedaan dalam dunia pendidikan untuk mencapai tujuan yang sama tanpa harus membeda bedakan dan menjatuhkan. 
 
Para siswa-siswi peserta sosialisasi yang ada di SMAN 4 Ternate sangat antusias dengan sosialisasi ini terlebih pada terhadap topik bahasan dan diskusi kali ini. Salah satu anggota diskusi dalam pertanyaannya kepada Irine berpandangan untuk masa kini banyak generasi muda yang sudah menunjukan sikap bergeming atau sikap tidak perduli atau diam saja terkait nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika.

Irine mengakui hal itu, dan berharap para pelajar menyadari pentingnya nilai nilai kebersamaan dan persatuan kesatuan bangsa.

“Nilai-Nilai Bhineka Tunggal Ika ini cenderung semakin melonggarkan ikatan kebangsaan dan semakin mengkhawatirkan bagi masa depan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia serta keutuhan wilayah nasional Indonesia,” ucap Irine.

Dia juga menekankan bahwa Bhinneka Tunggal Ika harus selalu melekat dalam diri kita, agar kita bisa selalu terapkan disetiap saat, waktu dan tempat. (jo4)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.