Tambahkan teks

JAKARTA, JO- Perkumpulan Ahli Epigrafi Indonesia (PAEI) menggelar kegiatan PAEI Roundtable Discussion “International Conference on Indonesia Culture 2020 secara online 11-12 November 2020. 

PAEI sendiri merupakan wadah bagi para peneliti, baik dari akademisi, praktisi, hingga ke masyarakat umum yang concern pada tulisan masa lalu.Perkembangan keilmuan epigrafi terus terlihat, bukan hanya sekedar ilmu membaca aksara dari masa lalu, namun juga sebagai pembuat pondasi sejarah kuno bangsa Indonesia serta membentuk identitas saat kini. 

Informasi yang disampaikan Dr Taqyuddin, SSi, MHum dari Departemen Geografi FMIPA Universitas Indonesia, yang juga moderator konferensi ini, Kamis (12/11/2020), kegiatan ini bertema “Perkembangan dan Kesinambungan Epigrafi sebagai Lumbung Budaya Masyarakat Indonesia”, dengan menghadirkan sejumlah narasumber.

Para nara sumber dan moderator

Chaidir Ashari, Mhum membawa topik “Pemanfaatan Teknologi terkini dalam Penelitian Epigrafi”; Dr Wahyu Rizky Andhifani, SS, MM membawa topik “Sumber Tertulis Arkeologi Kepada Masyarakat; Indra Ika Widya Jaya, SHum dengan topik “Pembuatan Big Data Epigrafi di seluruh Indonesia”; dan Dr Ninny Susanti Tejowasono dengan topik “Pemanfaatan Data Tertulis Arkeologi untuk Masyarakat”.

Pada PAEI Roundtable Discussion yang berlangsung Kamis (12/11/2020) pukul 11.30 – 12.30 WIB diikuti sekitar 100 peserta. (jo4)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.