Nadiem Makarim
JAKARTA, JO- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, Rabu (12/8/2020) mendatangi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Nadiem diterima sejumlah pengurus PB NU diantaranya Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf dan mengadakan pertemuan tertutup sejak pukul 13.00 WIB hingga pukul 14.20 WIB.

Kepada wartawan, Nadiem menjelaskan pihaknya telah mengevaluasi terkait program organisasi penggerak (POP) setelah mendapat kritik dari berbagai organisasi. Nadiem mengatakan program itu akan dimulai pada Januari 2021.

"Kami juga telah melakukan evaluasi satu bulan ini, dan memang setelah evaluasi ini, kemungkinan paling besar program ini lebih baik dimulai di Januari 2021," kata Nadiem.




Nadiem mengatakan POP akan dimulai pada Januari 2021 untuk menyediakan waktu agar organisasi yang terlibat dapat lebih mempersiapkan diri, termasuk persiapan dalam situasi pandemi ini bisa dilakukan lebih baik.

Program akan terus dijalankan dengan berbagai penyempurnaan. Menurutnya, Kemendikbud terbuka terhadap berbagai saran dan masukan dari berbagai ormas termasuk PB NU.

Sementara Yahya Cholil Staquf menegaskan, NU tetap ikut program organisasi penggerak (POP) ini. NU juga akan terus bekerja sama dengan Kemendikbud dalam bidang pendidikan. Menurutnya NU harus terus terlibat dalam perkembangan dunia pendidikan bangsa ini.

"Dan Rais Am menegaskan kembali, arahan beliau bahwa Nahdatul Ulama harus terus bekerja sama erat dengan Kemendikbud, karena ini masalah yang sangat strategis, menyangkut masa depan anak kita, menyangkut masa depan bangsa, NU harus terus terlibat dan tidak boleh menarik diri dari keterlibatan di dalam dunia pendidikan ini," jelas Yahya.

Yahya juga menjelaskan pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi antara Kemendikbud dan PBNU. Selain itu, Nadiem juga menjelaskan banyak terkait gagas inovasi pendidikan yang sedang dirancangnya. (jo-3)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.