Konsultasi publik pelaksaan kegiatan kawasan strategis pariwisata nasional Danau Toba.
PANGURURAN, JO- Bupati Samosir Rapidin Simbolon membuka Konsultasi Publik Pelaksanaan Kegiatan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba Super Prioritas. Kegiatan konsultasi publik ini berlangsung di Hotel JTS Parbaba, akhir pekan lalu, 8 November 2019.

Konsultasi publik dilaksanakan untuk mendapatkan masukan dari para peserta yang terdiri dari unsur pemerintah pusat, Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Samosir, Lembaga Adat Kabupaten Samosir, akademisi, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, dan tokoh masyarakat.

Rapidin menegaskan,melalui kegiatan ini para pihak agar memberikan masukan-masukan kepada Tim Pemantauan dan Evaluasi Proyek Strategis Nasional di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk penyusunan Master Plan dan Detail Engineering Design (DED) secara lengkap.

“Saya benar-benar mengharapkan kepada para peserta atau masyarakat untuk memberikan masukan-masukan dan jangan nanti pada saat pembangunan dimulai terjadi komplain-komplain dari masyarakat,” ungkapnya mengingat pengalaman lapangan yang telah dilaksanakan selama ini."

Menurutnya, bahkan ada pihak yang mengatakan tidak ada sosialisasi padahal sosialisasi sudah dilaksanakan jauh sebelum pengerjaan dimulai.
Peserta mengikuti paparan Master Plan KSPN oleh Rully Harianto dan Detail Engineering Design (DED) oleh Hafiz Ramadhan dalam infografik yang menggambarkan rencana gambar pariwisata Samosir yang modern dengan kearifan lokal.

Dalam paparannya, Rully memaparkan Kawasan Wisata Panorama Tele, Waterfront City dan Pantai Indah Situngkir sedangkan Hafiz memaparkan Rebranding Toba yang mencakup Pasar Baru Tomok, Pelabuhan Baru Tomok dan Pengembangan Kawasan dan Revitalisasi Hutaraja.

Dua hal ini diharapkan dapat menjadikan Samosir menjadi Kawasan Pariwisata kelas dunia.




Secara keseluruhan, konsultasi publik ini diperoleh masukan-masukan untuk memberhasilkan KSPN dengan pendekatan sosial, artistik, pelepasan tanah, dan sinkronisasi program pemerintah pusat di Samosir.

Hal ini semua telah diinventarisir oleh pihak Kementerian PUPR untuk dikaji dan ditindaklanjuti secara terus menerus.
Disinggung mengenai bangunan-bangunan di sempadan danau, Rapidin Simbolon menegaskan sudah clear dan clean dan tidak ada masalah karena itu semua untuk kebaikan pembangunan Samosir sebagai tujuan wisata kelas dunia atau the New Bali 2 sebelum tahun 2024.

“Kita harus membangun dengan kebersamaan, bangkit dan bangun, dan tidak ada masalah,” ungkapnya dengan optimisme akan keberhasilan Samosir secara keseluruhan.

Di samping itu, dia juga memaparkan kesulitan dan hambatan yang dihadapi selama melaksanakan pembangunan di Samosir dan tetap merasa ikhlas melakukan semua itu hanya untuk kemajuan Samosir.

Konsultasi ini ditutup oleh Didiet Arief, Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman, Ditjen Cipta Karya dengan menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta utamanya Bupati Samosir Rapidin Simbolon, atas semangatnya yang tinggi untuk membangun Samosir dengan tidak berlelah-lelah dan menjamin tidak ada masalah dalam mewujudkan KPSN di Samosir. (fsrt)


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.