Pemkab Samosir Berikan "Boras Sipirnitondi" pada Korban Bencana

Wakil Bupati Samosir Juang Sinaga saat menyerahkan bantuan kepada keluarga korban bencana.
SAMOSIR, JO- Bencana alam di sejumlah wilayah di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, sejak Maret 2019 lalu telah mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi warga terutama para petani.

Bencana banjir misalnya kerap menerjang tanaman petani di Kecamatan Sianjur Mula-Mula. Akibat tingginya curah hujan lebih dari lima hektare lahan pertanian di tiga desa, yakni Desa Sarimarrihit, Desa Habeahan Naburahan, dan Desa Aek Sipitudai, rusak dihajar banjir pada Kamis 21 Maret 2019.

Kemudian pada Selasa 21 Mei 2019 malam, banjir kembali menerpa lahan pertanian bawang di Desa Sarimarihit. Penyebabnya adalah tingginya curah hujan, sementara pepohonan penahan air di kawasan Tele sudah mulai rata akibat penebangan.

Debit air yang mengalir dari hulu sungai di sekitar perladangan petani membuat air meluap ke ladang yang sudah ditanami tanaman bawang.




Menghadapi semua peristiwa ini, pihak Pemkab Samosir pun menyalurkan bantuan tali asih sebagai 'boras sipirnitondi" kepada keluarga korbban.

Seperti disampaikan Wakil Bupati Samosir Juang Sinaga, Pemkab Samosir tak mau warganya menderita, sehingga sebisa mungkin pemkab memberikan bantuan tali asih kepada 91 kepala keluarga korban bencana, di Balerong Onan Baru, Desa Sipitudai, Kecamatan Sianjurmula, Senin (14/10/2019).

"Kami menyampaikan turut prihatin atas kejadian bencana alam kepada warga. Karenaya kami hari ini menyalurkan bantuan tali asih sebagai 'boras sipirnitondi' kepada keluarga yang mengalami musibah atau bencana banjir lahan pertanian yang mengakibatkan gagal panen kepada 91 kepala keluarga" kata Juang Sinaga.

Selain kepada para petani korban banjir. diserahkan juga bantuan kepada satu kepala keluarga korban kebakaran di Desa Siboro dan satu kepala keluarga korban puting beliung di Desa Partungkot Naginjang, Kecamatan Harian. (fsrt)


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.