Presiden Jokowi menjawab wartawan usai meninjau Pelabuhan Peti Kemas, Tenau, di Kupang, NTT, Rabu (21/8/2019).
JAKARTA, JO- Usai menyerahkan 2.706 sertifikat hak atas tanah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Pelabuhan Peti Kemas, Tenau, di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (21/8/2019). Dalam kesempatan ini, Presiden memasuki kapal pengangkut ternak KM Camara Nusantara 3.

“Ya ini, yang pertama kita mau cek dulu pelabuhan dan kita melihat kapasitasnya masih sedikit longgarlah. Dari berapa tadi? 110 ribu teus per tahun, kapasitas masih 240 ribu teus per tahun. Artinya, kurang lebih masih ada waktu longgar 7 tahun untuk, apa, pelabuhan yang ada di Kupang ini,” kata Presiden Jokowi.

Presiden bersyukur, dari 6 kapal ternak yang berjalan, 5 itu dari NTT, 5 kapal dari NTT, dan, per tahun bisa kirim ke Jawa terutama ke Jakarta dan sekitarnya kurang lebih 70 ribu sapi.

“Tapi memang itu dikuota oleh Pak Gubernur, sedang, udah cukup, enggak boleh lebih, bagus saya kira,” ujarnya.




Menurut Presiden, kapal ini dulu disubsidi. Dulunya disubsidi 700 ribu sekarang 200 ribu. Ini sesuai yang dikehendaki pemerintah, awal-awal pasti kosong, subsidi, lama-lama kurang, kurang, kurang sekarang penuh terus.

“Kapal ternak ini penuh, tapi kapal itu (sambil menunjukkan kapal barang) memang masih belum penuh. Sehingga ke depan, bisa diisi nanti kalau garam itu tahun depan sudah mulai produsi. Isi ke Jawanya garam, isi nanti mungkin sapinya dipotong di sini sehingga nanti kirimnya daging beku. Ini ke depan kira-kira seperti itu ya,” terang Presiden.

Presiden berharap, ke depan Pelabuhan Tenau ini akan bisa dikembangkan ke internasional. Mungkin untuk hub di sebelah timur, kalau kajiannya selesai akan berbeda.

Mendampingi Presiden Jokowi dalam peninjauan itu antara lain Menteri Perhubungan Budi K. Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Gubernur NTT Victor Laiskodat. (jo-2)


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.