Pelaku pembunuhan yang sudah ditangkap.
JAKARTA, JO- Dua pembunuh bayaran berinisial A dan S, yang menghabisi nyawa Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan anaknya M Adi Pradana alias Dana ternyata sehari-harinya berprofesi sebagai buruh.

“(Para pembunuh bayaran) itu buruh ya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Jakarta, Kamis (29/8/2019).

Keduanya telah ditangkap di Lampung Timur dan ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya serta diperiksa secara intensif.

Keduanya melakukan aksi pembunuhan setelah tersangka AK memerintahkan hal tersebut kepada kedua tersangka.

Masih menurut Argo, keduanya baru pertama kali ini melakukan aksi keji menghabisi nyawa orang. “Ini baru sekali,” ujar Argo.




Menurut Argo, kedua pembunuh bayaran ini sehari-harinya bekerja sebagai buruh. Meskipun begitu, hingga kini polisi masih mendalami apakah sejak awal, AK meminta A dan S ke Jakarta untuk menghabisi nyawa korban, atau hal lainnya.

“Kita harus cek dulu dia nelponnya apa. Nelponnya itu keterangan awalnya itu dia disuruh mengambil barang-barang di Jakarta, tapi nanti kita liat percakapannya seperti apa. Apakah ada kaitannya dengan pembunuhan atau tidak,” kata Argo.

Dua jasad korban ditemukan dalam sebuah mobil terbakar di Jalan Cidahu-Parakansalak, Kampung Bondol, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (25/8/2019) sekitar pukul 12.00 WIB.

Kedua jasad ini ditemukan oleh sejumlah warga, setelah api yang membakar minibus Toyota Calya berpelat nomor B 2983 SZH itu mulai mengecil.

AK sengaja menyewa orang untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya itu karena masalah utang dan rumah tangga. Selanjutnya pada Senin (26/8/2019) malam, polisi pun menangkap AK di Jakarta. Sedangkan pelaku lainnya, KV alias GK, kini tengah dirawat di Rumah Sakit Pertamina, Jakarta. (jo-5)


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.