Ilustrasi
JKARTA, JO- Telkomsel,mendirikan sejumlah usaha untuk meneguhkan bisnis telekomunikasi digital. Setelah mendirikan Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), Telkomsel juga mendirikan PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) yang diumumkan pada 28 Januari 2019 lalu.

Jika Finarya berkolarobasi dengan bank BUMN berbisnis uang elektronik LinkAja, TMI bertugas melakukan aktivitas investasi serta proses sinergi dan kolaborasi di berbagai unit bisnis Telkomsel untuk mendorong aspek transformasi digital perusahaan ini.

Dana awal TMI sebesar US$ 40 juta atau Rp 572 miliar (kurs Rp 14.300 per dollar Amerika Serikat). TMI berkolaborasi dengan MDI Ventures Telkom dan Singtel Innov8, sebuah corporate venture capital (CVC) milik Singtel.

“Kami menyadari Asia Tenggara merupakan kawasan yang berkembang sangat cepat," kata Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, dalam rilis Senin (13/5/2019). Ririek dapat berperan sebagai sarana untuk mengakses berbagai peluang baru yang menarik di sektor teknologi.




Berkolaborasi dengan startup bukanlah hal yang baru bagi Telkomsel. Sejak tahun 2015, lebih dari 5.000 startup dari 20 kota di Indonesia telah mendapatkan akses kepada sumber daya Telkomsel melalui program The NextDev.

Pada tahun 2018, Telkomsel juga meluncurkan program inkubasi untuk internet of things (IoT) bernama Telkomsel Innovation Center (TINC), yang bertujuan umembantu mereka mengeksekusi strategi go-to-market dan meningkatkan kapabilitas teknis produk. (jo-5)


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.