40 Negara Ucapkan Selamat ke Jokowi, Mulai Presiden Trump, Theresa May Hingga Trudeau

Presiden AS Donald Trump, PM Inggris Theresa May, PM Kanada Justin Trudeau.
JAKARTA, JO- Hingga Senin (27/5/2019) hari ini, sudah ada 40 negara dan tiga organisasi internasional yang mengucapkan selamat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah KPU mengumumkan hasil rekapitulasi suara pilpres 2019 pada 21 Mei 2019 yang dimenangkan pasangan Jokowi-KH Ma'uf Amin.

Hal itu disampaikan Menlu Retno Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/5/2019).

"Pada saat pengumuman dilakukan, sejumlah lagi kepala negara menyampaikan ucapan selamat kepada bapak presiden. Sejauh ini, per hari ini sudah ada 40 negara plus tiga organisasi internasional yang sudah menyampaikan ucapan selamat," kata Menlu Retno.

Dikatakan, pimpinan negara sahabat itu mengucapkan selamat kepada Jokowi dengan berbagai cara, mulai lewat unggahan di akun Twitter masing-masing, melalui sambung telepon, hingga menggunakan saluran diplomatik yang merupakan cara tradisional.

Kepala negara yang teranyar mengucapkan selamat melalui telepon adalah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, PM Inggris Theresa May. Selanjutnya Presiden Timor Leste Francisco Guterres, kata Retno, juga ingin mengucapkan selamat kepada Jokowi.

"Kemudian Trump juga sudah bersurat, PM Inggris juga menelepon ingin bertemu bapak (Jokowi)," ujarnya.




Ia memprediksi ucapan selamat dari pemimpin negara sahabat akan terus bertambah. Menurut Retno, banyak pemimpin negara sahabat yang masih menggunakan saluran diplomatik untuk mengucapkan selamat kepada Jokowi yang unggul dalam Pilpres 2019.

"Sehingga saya perkirakan, setiap hari akan bertambah, karena melalui surat-surat diplomatik itu masih terus ada," tuturnya.

Retno menambahkan selain ucapan selamat, pemimpin negara sahabat juga mengapresiasi pelaksanaan pemilu di Indonesia. Menurut dia, selepas pencoblosan 17 April 2019, pemimpin negara sahabat menyampaikan apresiasi pesta demokrasi lima tahunan yang berjalan demokratis dan transparan.

"Begitu pelaksanaan pemilu (pencoblosan selesai) pun sudah beberapa atau sejumlah kepala negara atau kepala pemerintahan sudah menelepon presiden atau kemudian di dalam Twitter yang mengapresiasi pelaksanaan pemilu yang dinilai dilakukan secara demokratis, transparan," ujarnya. (jo-2)





Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.