Anak Muda Indonesia Harus Bersatu Jaga Pancasila, NKRI dan Kebhinnekaan

Anggota MPR RI Dr Evita Nursanty, MSc saat melakukan sosialisasi Empat Pilar di Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (2/4/2019).
PURWODADI, JO- Anak muda di seluruh Indonesia harus bersatu untuk terus-menerus menjaga nilai-nilai luhur Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Sehingga Indonesia bisa maju, kuat dan memenangkan kompetisi global.

Hal itu disampaikan anggota MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dr Evita Nursanty, MSc dalam Sosialisasi Empat Pilar di Graha Bhakti Praja, Kabupaten Grobogan, Selasa (2/4/2019) mulai pukul 13.00 – 16.30 WIB. Sosialisasi ini dihadiri 150 orang antara lain para kepala desa dan perangkat desa, tokoh masyarakat, dan masyarakat setempat.

“Saya kembali ingatkan kepada generasi muda kita untuk jangan meninggalkan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Banyak pihak yang akan terus mencoba untuk merongrong dan bahkan mencoba menggantinya dengan jati diri asing. Empat pilar inilah kekuatan kita,” seru Evita Nursanty, anggota DPR dari Dapil Jawa Tengah III yaitu Kabupaten Pati, Blora, Rembang dan Grobogan.

Dijelaskan tentang bahaya yang mengintai anak bangsa terkait ancaman keutuhan bangsa akibat praktik perang media sosial yang berisi konten-konten intoleran bahkan hoax yang selalu berseliweran di tengah masayarakat akibat semakin canggihnya teknologi informasi sekaligus maraknya peyalah gunaan teknologi tersebut.

Para peserta sosialisasi Empat Pilar di Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (2/4/2019).

“Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi itu sebuah keniscayaan, dan kita harus memanfaatkannya secara positif untuk membangun bangsa kita di segala bidang. Tapi ingat ada juga sisi negatifnya yang dipakai oleh orang-orang tertentu untuk merusak, itu yang harus kita waspadai dan kita cegah. Jangan mudah terhasut oleh info medsos, cek dulu baik-baik,” sambung Evita lagi.

Masih kata Evita, dibutuhkan segala daya dan upaya untuk membentengi anak bangsa dari bahaya tersebut salah satu cara membentenginya adalah dengan mengamalkan dan mengaplikasikan nilai- nilai luhur Pancasila, UUD 1945, Bhinaeka Tunggal Ika dan NKRI dalam kehidupan sehari-hari.




Evita juga mengingatkan, bangsa Indonesia mempunyai latar belakang yang berbeda baik dari suku, agama, dan bangsa. Tapi perbedaan itu adalah rakmat dan kekuatan bukan untuk dipertentangkan. Hal itu disadari oleh para perintis bangsa ini dengan deklarasi Sumpah Pemuda tahun 1928.

“Namun, sekarang Bhinneka Tunggal Ika pun ikut luntur, banyak anak muda yang tidak mengenalnya. Banyak orang tua juga lupa akan kata-kata ini, banyak birokrat yang pura-pura lupa, sehingga ikrar yang ditanamkan jauh sebelum Indonesia merdeka memudar. Tugas kita untuk menghidupkannya kembali melalui implementasinya dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Evita Nursanty. (jo-4)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.