Ilustrasi
JAKARTA, JO- Kuatir akan berurusan dengan polisi karena memiliki senjata rakitan, seorang pria berinisial ARM,19, mengaku ditembak orang tidak dikenal (OTK). Fakta sebenarnya, dia tak sengaja menembak dirinya sendiri.

Kini ARM pun berurusan dengan polisi dan sudah ditahan di Polres Tangerang Selatan (Tangsel).

Seperti disampaikan Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan, tersangka mengaku ditembak oleh seorang tak dikenal saat dilarikan ke Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, Kota Tangerang. Ketika pihak rumah sakit melaporkan kejadian itu, aparat kepolisian langsung melakukan penyelidikan.

"Ini cukup menarik kasusnya karena awalnya tersangka mengaku sebagai korban yang ditembak oleh orang tak diketahui, sehingga dia diwarat di RS," kata Kapolres, Senin (7/1/2019).

Namun, setelah diinterograsi dan melakukan penyelidikan, diketahui korban mendapat luka tembak akibat perbuatannya sendiri.

Kapolres mengatakan, ARM pun ditetapkan sebagai tersangka karena memiliki senjata api rakitan yang tak berizin.




Kapolres menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (30/12/2018) pukul 02.00 WIB di Jalan Raya Bintaro, Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Betung, Tangsel. Setelah kejadian itu, ARM dilarikan ke rumah sakit dengan dugaan ditembak seseorang. Dugaan itu diperkuat oleh keterangan orang tua dan kerabat pelaku.

"Korban kita jadikan tersangka untuk kepemilikan senjata. Saat kejadian, korban sedang mabuk sehingga tidak sadar senjata yang dia pegang menembak kakinya," kata Kapolres.

Selain mengamankan barang bukti berupa senjata api rakitan dan peluru rakitan, polisi juga menemukan senjata rakitan jenis lainnya di rumah tersangka.

Kapolres menegaskan, tersangka akan diancam Pasal 1 ayat (1) UU Darurat Nomor 12 1951 dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara.

Kapolres mengatakan, pihaknya akan menyerahkan sejata api dan peluru rakitan untuk pemeriksaan pada laboratorium balistik Puslabfor Bareskrim Polri. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan penelusuran sumber peralatan tersangka yang digunakan untuk merakit senjata api tersebut.

Sementara itu, ARM mengaku merakit senjata api dan pelurunya secara otodidak. Menurut dia, ilmu itu didapatnya dari internet. "Untuk menjaga diri saja dan gagah-gagahan," kata dia. (jo-10)


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.