Samoair Tuan Rumah Pelaksanaan The 7th Internasional Workshop on Collapse Calderas

Pembukaan 7th Internasional Workshop on Collapse Calderas di Tuktuk, Simanindo, Samosir.
SIMANINDO, JO- Samosir menjadi tuan rumah The 7 th Internasional Workshop on Collapse Calderas yang dilaksanakan di Tabo Cottage, Tuktuk, Kecamatan Simanindo,Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, 22-27 September 2018.

Konferensi ini digelar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merupakan agenda dua tahunan berkumpulnya para ahli kaldera seluruh dunia dimana tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah. Kegiatan ini diikuti puluhan peserta dari berbagai negara.

Acara pembukaan Internasional Workshop ini dibuka oleh Sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM Antonius Ratdomopurbo dan Bupati Samosir Rapidin Simbolon.

Sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM dalam sambutannya menyampaikan Badan Geologi Kementerian ESDM selaku tuan rumah menggandeng International Association on Volcanology and Chemistry of Earth Interior (IAVCEI) untuk kesuksesan acara yang menghadirkan 69 pakar serta peneliti di bidang geologi dan kegunungapian dari dalam dan luar negeri ini.

Dalam sambutannya, Bupati Samosir Rapidin Simbolon mengatakan, Kaldera Toba juga butuh perhatian dan masukan apalagi tahun ini tim dari Unesco sudah turun untuk menilai layak tidaknya Geopark Kaldera Toba(GKT) menjadi anggota Global Geopark Network (GGN) Unesco.




Bupati juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kementerian ESDM RI yang memilih Samosir sebagai tempat acara Workshop Internasional ini. Kepada semua peserta diharapkan untuk bisa meluangkan waktu mengunjungi objek wisata Samosir, sungguh banyak lokasi yang Indah di Samosir mohon untuk membagikan keindahan Samosir ini ke keluarga dan teman di negara masing-masing.

Vice Presidents IAVCEI Prof Shanaka de Silva (USA) menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelenggaraan acara ini baik dari Kementerian ESDM dan Pemerintah Kabupaten Samosir.

"Saya sudah pernah sebelumnya datang ke Tuktuk Samosir ini sudah banyak berkembang. Semoga acara ini bisa terlaksana dengan baik dan memberikan hasil yang baik," katanya.

Seluruh rangkaian workshop yang terdiri dari seminar, Focus Group Discussion dan kunjungan lapangan yang bertajuk “Assessing the Potential Impact of Super-Eruptions on Society and the Environment”.

Seminar ini akan membahas dampak potensial secara sosio-ekologis dari letusan supervolcano, seperti misalnya Kaldera La Garita di Colorado AS, Toba di Sumatera Utara Indonesia, Taupo di Selandia Baru dan Aira di Kyushu, Jepang. Steve Self, peneliti vulkanologi dari University of California – Berkeley, Amerika Serikat yang akan mempresentasikan materi tersebut. (fsrt)


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.