Konferensi EAHC ke-13 di Malaysia.
JAKARTA, JO--Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) mengirimkan delegasi dalam konferensi East Asia Hydrographic Commission (EAHC) ke-13 yang diselenggarakan pada 18-20 September 2018 di Putrajaya, Malaysia.

Delegasi Pushidrosal dipimpin langsung oleh Kapushidrosal Laksda TNI Dr Ir Harjo Susmoro, SSos, SH, MH, serta didampingi Dirpamkersamtas Kolonel Laut ( E) Yanuar Handwiono, SH, M Tr (han), Kadisnautika Kolonel Laut (P) Dyan Primana Sobarudin serta dan Kasubditkerjasama Letkol Laut (P) Oke Dwiyana.

Kegiatan EAHC conference merupakan kegiatan rutin organisasi hidrografi regional yang dilaksanakan setiap 3 tahun. Pada kesempatan EAHC Conference tahun ini, dipimpin langsung oleh EAHC chair RADM Hanafiah bin Hassan dan dihadiri oleh Sekretaris Jenderal IHO, Dr Mathias Jonas. Salah satu agenda konferensi pada tahun ini, adalah pemilihan kepengurusan Vice dan Vice Chair baru untuk periode 3 tahun kedepan.

Pada masa lalu di era 90-an, Pushidrosal yang pada masa itu dikenal sebagai Dishidros TNI AL pernah menjadi chair EAHC pada periode Tahun 1990an.




Melalui keanggotaan Pushidrosal sebagai anggota IHO dan EAHC, selain mendukung kebijakan nasional khususnya dalam aspek peningkatatan kapasitas dan kapabilitas khususnya dalam aspek penyelenggaraan kewajiban nasional di bidang hidrografi, juga memberikan manfaat dalam peningkatan kemampuan Pushidrosal sebagai Lembaga Hidrografi Nasional untuk terus memberikan kontribusi kepada pengguna laut selaku penyedia data kelautan berupa Peta Laut Indonesia dan publlikasi maritim lainnya digunakan untuk mendukung serta menjamin keselamatan navigasi dan pelayaran secara umum di perairan Indonesia.

Di sisi lain, dalam turut mewujudkan konektivitas maritim serta mendorong pertumbuhan aktivitas maritim nasional, akan senantiasa berkaitan erat dengan pemahaman mengenai kondisi kelautan terutama melalui hidrografi.

Dengan kata lain, tanpa adanya dukungan dari kantor hidrografi, tidak ada pelabuhan yang bisa disinggahi, tidak ada kapal laut dapat berlayar secara aman dan tidak ada infrastruktur kawasan pantai yang dapat dikembangkan secara optimal. Pembangunan fasilitas fisik dan keselamatan pelayaran dari aspek navigasi sangat bergantung pada data hidrografi, survei hidrografi untuk mendukung pembangunan pelabuhan serta penyiapan peta laut (paper charts maupun electronic charts) merupakan kegiatan yang kompleks yang memerlukan profesionalisme dari pengawak kantor hidrografi suatu negara. (jo-17)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.