Suasana rapat kerja Jabodetabekjur di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/4/2018).
JAKARTA, JO- Para kepala daerah untuk daerah DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur (Jabotabekjur) menggelar Rapat Kerja (Raker) Kepala Daerah di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Rapat dipimpin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang juga sebagai Ketua Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekjur). Tampak hadir Walkot Tangerang Selatan Airin, Bupati Bogor Nurhayati, pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bogor Usman Hariman, Wali Kota Depok M Idris Abdul Shomad, Penjabat Sementara (Pjs) Walikota Tangerang M Yusuf, Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman, Wakil Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja, Plh Bupati Tangerang, Sekda Provinsi Jawa Barat, Kabiro Pemerintahan Setda Provinsi Banten dan lainnya.

Raker ini membahas lima masalah krusial untuk segera ditangani yakni, upaya mengatasi banjir, transportasi, ketersediaan air bersih, sampah, dan ketahanan pangan.

Gubernur Anies Baswedan menjelaskan, seluruh tim yang ada di BKSP harus dapat bersinergi dan bekerja secara berdampingan untuk menuntaskan permasalahan yang ada dan memenuhi kebutuhan dasar.

"Kita perlu meningkatkan koordinasi dan membuka babak baru kerja sama ini. Kita berharap, BKSP mampu mewujudkan keterpaduan dan keserasian pembangunan," kata Anies,




Berdasarkan data yang ada, sebanyak 35 wilayah kecamatan di Jabodetabek masih rawan tergenang banjir dan berdampak pada sekitar 2 juta penduduk. Kerugian akibat banjir ditaksir mencapai Rp 5-7,5 triliun per tahun.

Masalah transportasi, sambungnya, juga perlu dilakukan pengelolaan yang baik sehingga mampu meminimalisir terjadinya kemacetan. Masih ada 66 titik kemacetan di Jabodetabek. Kerugian akibat kemacetan mencapai Rp 67,5 triliun.

Menurutnya, ketersediaan dan akses air bersih bagi masyarakat juga menjadi fokus dalam raker ini. Pemprov DKI, hingga saat ini juga masih bergantung pada daerah lain untuk memenuhi kebutuhan air bersih, yaitu dari Depok, Bogor, dan Tangerang.

Sedangkan masalah penanganan sampah juga perlu secara bersama-sama dicarikan solusi terbaik. Sebab, produksi sampah di DKI Jakarta saja sudah mencapai 500-700 ton per hari.

Lalu terakhir masalah ketahanan pangan, menurut Anies, dirinya menginginkan kawasan Jabodetabekjur memiliki sistem ketahanan pangan yang baik. Sehingga, suplai, distribusi, dan kestabilan harga dapat terus terjaga. (jo-3)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.