Panglima TNI: Waspadai Potensi Ancaman Melalui Perbatasan Negara

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Situ Lembang, Bandung, Jawa Barat. 
JAKARTA, JO- Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, SIP mengatakan, letak geografis wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara lain, sangat berpotensi masuknya berbagai ancaman antar lintas negara, seperti Narkoba, Terorisme dan penyelundupan barang ilegal.

Untuk itu, satuan-satuan TNI harus mewaspadai dan terlibat dalam menanggulangi berbagai ancaman tersebut, namun harus dilakukan sesuai dengan koridor dan aturan perundang-undangan yang berlaku.

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, SIP pada Apel Komandan Satuan (Dansat) TNI AD Tahun 2018 di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Situ Lembang Bandung, Jawa Barat, Jumat (16/3/2018).

Di hadapan 368 peserta Apel Dansat TNI AD, Panglima TNI menjelaskan bahwa salah satu ancaman yang dapat menghancurkan generasi muda bangsa Indonesia adalah Narkoba, diantaranya diselundupkan melalui jalur perbatasan Indonesia. “Narkoba yang berhasil digagalkan masuk ke Indonesia jumlahnya sangat fantastis karena beratnya bukan lagi kilogram namun sudah hitungan ton, seperti yang telah digagalkan oleh TNI AL beberapa waktu lalu,” ungkapnya.

Selain bahaya Narkoba, spektrum ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini yaitu terkait masalah terorisme. “TNI harus bertransformasi dengan meningkatkan kemampuan analis, sehingga tidak tertinggal dan berpikir konservatif terutama dalam hal upaya merespon setiap permasalahan dan ancaman terhadap negara,” jelasnya.

Baca hotel terbaik di Paris, tulis komentarmu
Bandingkan harga hotel dan reviewnya di New York City
Baca review rental liburan di seluruh dunia
Ada apa di London? Cari hotel termurah dan nyaman disana!

Disamping itu, TNI juga harus mewaspadai beberapa tindak kejahatan lintas perbatasan antar negara, seperti penyelundupan orang dan barang ilegal. “Saya perintahkan kepada TNI AD yang menjaga perbatasan darat Indonesia, harus benar-benar membentengi dan memperketat penjagaan untuk mengantisipasi masuknya barang selundupan dari berbagai negara,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI menyampaikan bahwa Apel Dansat TNI AD Tahun 2018 merupakan bagian dari pembinaan satuan dalam mengkonsolidasikan jajaran satuan TNI AD agar tercapai kesepahaman terkait dengan doktrin, metode, operasional taktik dan teknik pertempuran, sekaligus sebagai evaluasi dari berbagai permasalahan dan pengalaman antar satuan.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menekankan kepada para Komandan Satuan harus mengembangkan kepemimpinan yang berkarakter sesuai dengan penugasan dan harus bertanggung jawab. “Para Komandan Satuan harus dapat menjabarkan Perintah Harian Panglima TNI kepada seluruh prajurit di satuan masing-masing dalam pelaksanaan tugas sehari-hari,” ujarnya.

Lebih lanjut Panglima TNI mengingatkan kepada para peserta Apel Dansat TNI AD, bahwa dinamika dan tantangan tugas kedepan tidak semakin ringan, sehingga prajurit dituntut profesional dalam melaksanakan tugas. “Kemampuan sumber daya manusia harus menjadi hal utama dalam melaksanakan tugas dan menguasai prosedur operasional Alutsista TNI,” tegasnya.

Disisi lain, Panglima TNI menyampaikan bahwa TNI telah menyiapkan personel dan mengerahkan Alutsista dalam rangka operasi perbantuan kepada Polri. “Para Komandan Satuan agar menjaga netralitas TNI pada pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2018 dan Pileg/Pilpres tahun 2019,” katanya.

Diakhir pengarahannya, Panglima TNI mengingatkan bahwa Apel Dansat TNI AD merupakan sarana komunikasi antar Komandan Satuan dan silaturahmi Pimpinan TNI AD beserta seluruh jajarannya. “Komunikasikan berbagai informasi terkini dan kebijakan-kebijakan Pimpinan TNI dan Pimpinan TNI AD, agar dapat diimplementasikan dengan baik sampai ke prajurit satuan yang paling bawah,” tutupnya. (jo-17)



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.