Air Perpipaan di Jakarta Masih 60 Persen, Sandiaga Tutup Air Tanah di Rumahnya

Sandiaga Uno
JAKARTA, JO- Layanan air perpipaan di DKI Jakarta saat ini baru mencakup 60 persen. Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno pun berharap cakupan itu bisa ditingkatkan menjadi 100 persen sebagaimana kota-kota lain di dunia.

Menurut Sandi, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/5/2018), masyarakat perlu berhenti menggunakan air tanah dan beralih ke air perpipaan. Hal ini akan mencegah terjadinya penurunan permukaan air tanah.

"Saat ini baru 60 persen, kita berharap bisa meningkat hingga 100 persen," kata Sandi.

Menurut Sandi lagi, dirinya sudah menutup sumur air tanah di kediamannya dan beralih menggunakan air perpipaan. Langkah ini dilakukan untuk memberikan contoh kepada warga agar tidak lagi menggunakan air tanah.

Baca hotel terbaik di Paris, tulis komentarmu
Bandingkan harga hotel dan reviewnya di New York City
Baca review rental liburan di seluruh dunia
Ada apa di London? Cari hotel termurah dan nyaman disana!


"Data penurunan tanah di Jakarta ini mencapai 7,5 sentimeter per tahunnya," katanya.

Dikatakan, penggunaan air tanah secara berlebihan bisa mengakibatkan keretakan tanah. Karena itu potensi tersebut harus diantisipasi agar penggunaan air tanah tidak menimbulkan bencana bagi warga itu sendiri.

"Ini simpel saja, karena tanahnya turun dan bangunan di atasnya tidak kuat menyangganya. Jadi meninmbulkan keretakan tanah," tandasnya. (jo-3)



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.