Bakamla dan Telkom Kembangkan Sistem Informasi Maritim Karya Anak Bangsa

Pelatihan dan FGD mengenai Bakamla Integrated Information System (BIIS).
JAKARTA, JO- Bakamla RI didukung Telkom mengembangkan sistem karya anak bangsa untuk melakukan pemantauan dan monitoring Keamanan dan Keselamatan Laut (Kamkesla) seluruh NKRI yang disajikan melalui Bakamla Integrated Information System (BIIS). Hal itu dikatakan Kepala Kantor Pengelolaan Informasi Marabahaya Laut (KPIML) Kolonel Laut (P) Berkat Widjanarko, SE dalam kegiatan Pelatihan dan FGD di Hotel All Season, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini merupakan bagian dari pembangunan sistem integrator BIIS yang memiliki fungsi sebagai Command Control Communication, monitoring Kamkesla, dan Sharing Information dalam rangka mewujudkan Sistem Peringatan Dini (SPD) di wilayah laut Indonesia dari berbagai sumber informasi.

Dalam melaksanakan tugas pemantauan tersebut, saat ini Bakamla RI memiliki stasiun pemantauan di daerah-daerah yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia di Zona Kamla Barat, Zona Kamla Tengah dan Zona Kamla Timur, antara lain 14 Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL), tiga Pangkalan Zona Kamla, dan dua Stasiun Bumi.

Oleh karena itu, kegiatan menghadirkan peserta perwakilan personel di daerah. Hal ini dimaksudkan agar personel terkait memiliki kemampuan yang memadai untuk mengoperasionalkan sistem integrator BIIS tersebut, disamping juga sebagai aparat yang bertugas di lapangan/daerah dapat memberikan masukan untuk mengoptimalisasi sistem yang sedang dibangun ini.

Baca hotel terbaik di Paris, tulis komentarmu
Bandingkan harga hotel dan reviewnya di New York City
Baca review rental liburan di seluruh dunia
Ada apa di London? Cari hotel termurah dan nyaman disana!

Melalui sistem ini Bakamla RI menyediakan wadah bagi Bakamla RI dan mitra maritim terkait untuk terlaksananya pertukaran informasi sekaligus integrasi sarana SPD di seluruh perairan Indonesia secara terpadu, bertahap dan berkesinambungan. Dengan wadah ini pula permasalahan di laut yang meliputi aspek keamanan, keselamatan dan penegakan hukum dapat diidentifikasi lebih awal sehingga dapat diaksi lebih cepat.

Menurut Sandy Arkossand, lulusan Geodesi ITB yang merupakan salah satu pemateri dalam acara tersebut, Sistem yang dibangun dan dikembangkan oleh anak bangsa dan dikhususkan untuk mendukung tugas Bakamla RI ini sama sekali tidak ada unsur dari asing. Sistem ini dibangun untuk melakukan integrasi kaskemla, yaitu monitoring keamanan keselamatan laut, yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan monitoring perairan dan tracking kapal. Ada history dalam rentang waktu tertentu yang dapat dianalisis dengan menggunakan 9 parameter anomali yang dikelola sistem BIIS. Hal ini memungkinkan untuk dilakukannya identifikasi terhadap kapal-kapal yang melakukan pelanggaran.

Kegiatan ini diikuti oleh antara lain Kabag Humas dan Protokol Kolonel Laut (KH) Drs Toni Syaiful, Kabag Kepegawaian Kolonel (Mar) Budi Santoso, MAP, Kabid Operasi Zona Kamla Barat, Kolonel Laut (P) Eko Wahjono, Kabid Hukum dan Informasi Zona Kamla Tengah Yospendi, ST, SH, SSos, MSi., dan Kasubbid Patroli Zona Kamla Timur David Ferdinandus, serta diikuti pula oleh personel Bakamla RI di daerah yaitu Sambas, Manembo nembo, Tarakan, Karang Asem, Kupang, Tual, Ambon, Jayapura, Natuna, Aceh, TBK, Kema, Merauke, dan Serei. (jo-17)




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.