Maulid Nabi di Istana Bogor, Presiden Jokowi: Misi Kenabian dalam Kesalehan Individu dan Sosial

Presiden Jokowi memberikan sambutan saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW  di Istana Bogor, Kamis (30/11/2017) malam.
JAKARTA, JO- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, memperingati Maulid Nabi mengingatkan misi kenabian yang diperintahkan Allah SWT. Misi kenabian yang pertama adalah mengajak manusia bertakwa. Misi kenabian kedua adalah kesalehan sosial.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/11) malam.

Dalam peringatan ini, ceramah peringatan Maulid Nabi Muhammad disampaikan oleh Habib Jindan bin Novel bin Jindan bin Salim bin Jindan, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fachriyah, Tangerang.

Turut hadir dalam acara kali ini Menko Polhukam Wiranto, Menag Lukman Hakim Saifuddin, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan KSP Teten Masduki, serta para duta besar perwakilan negara sahabat.

Hotel Paling Romantis. Berapa Sih Tarifnya!! Hemat 25% untuk Setiap Hotel Tempat Anda Menginap & Baca Ulasannya
Cari Tahu Tarif Hotel Terkini di Medan
Cari Tahu Tarif Hotel Terkini di Palembang

Menurut Presiden Jokowi, misi kenabian diwujudkan dalam kesalehan individu dan sosial. “Keberhasilan Nabi Muhammad membangun kota Madinah adalah contoh bagaimana kita bisa membangun Madinah-Madinah yang baru,” ujar Presiden Jokowi.

Piagam Madinah, lanjut Presiden, merupakan terobosan yang besar bukti penghormatan kepada hukum yang menjaga kepentingan bersama. Kepala Negara menyampaikan tugas semua untuk melanjutkan misi kenabian yang rahmatan lil alamin.

Anak-anak, menurut Presiden, harus diajarkan kesantunan, diajarkan kebaikan, dan menghormati hukum. Ia melanjutkan bahwa yang kaya harus membantu yang miskin begitu lah yang harus dilakukan oleh Bank Mikro dan program kesejahteraan lainnya seperti KIS, KIP, dan PKH.

“Semoga maulid nabi menjadi pintu bagi Indonesia untuk menjadi negara yang baldatun thoyyibatun wa rabbun ghaaffur,” pungkas Presiden. (jo-2)




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.