Pushidrosal Gelar Seminar Internasional Hari Hidrografi Dunia 2017

Kasal  Laksamana TNI Ade Supandi, SE, MAP saat membuka seminar.
JAKARTA, JO- Dalam rangka memperingati Hari Hidrografi Dunia tahun 2017, Pushidrosal menggelar seminar internasional bertema “Mapping Our Seas, Oceans and Waterwasy – More Important Than Ever” di Jakarta, Kamis (31/8/2017).

Seminar ini menghadirkan pembicara Vice Adm (ret.) Shin Tani (Gebco) yang akan memaparkan tentang “Peran GEBCO untuk Memberikan Solusi Data Kelautan”; Prof Dr Hasanudin Zainal Abidin dari Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan mengambil topik paparan “Informasi Geospasial Menuju One Map Policy untuk Mendukung Visi Misi Nawacita”, serta Capt Jamie Mc. Michael-Phillips dari The United Kingdom Hydrographic Office (UKHO).

Seminar mengambil topik yang mengupas permasalahan data dan informasi hidrografi yang ada di Indonesia, meliputi: strategi mengatasi keterbatasan data dan informasi hidrografi, dengan mengambil pengalaman yang telah dilakukan GEBCO; kebutuhan data hidrografi dan strategi dalam kebijakan One Map Policy dalam Mendukung Visi Misi Nawacita serta skema dan mekanisme kerjasama yang dapat dilakukan dalam mencukupi kebutuhan data dan informasi hidrografi melalui studi kasus kerjasama yang telah dibangun Pushidrosal - UKHO.

Siaran pers yang diterima Kamis (31/8/2017) menyebut, seminar nasional ini bertujuan untuk memperoleh masukan para pakar dari berbagai pemangku kepentingan sebagai bahan dalam merumuskan kebijakan terkait dengan peran Pushidrosal dalam mendukung kebijakan pemerintah, menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia dan diharapkan dapat memberikan sumbang saran dalam proses pembangunan kelautan nasional yang berkesinambungan serta peran Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

Seminar dibuka oleh Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Ade Supandi, SE, MAP ini, diikuti pejabat negara baik dari kementerian/lembaga atau non-lembaga, organisasi keprofesian bidang maritim/kelautan, perwira TNI AL baik yang berprofesi hidros maupun non-hidros, praktisi survei dan pemetaan, akademisi dari berbagai perguruan tinggi yang membuka program studi kelautan, pelayaran, perkapalan, geodesi dan geomatika serta penginderaan jauh, pengamat kemaritiman serta perusahaan vendor penyedia peralatan survei hidrografi dan pemetaan.

Hotel Paling Romantis. Berapa Sih Tarifnya!! Hemat 25% untuk Setiap Hotel Tempat Anda Menginap & Baca Ulasannya
Cari Tahu Tarif Hotel Terkini di Medan Cari Tahu Tarif Hotel Terkini di Palembang

Pada kegiatan tersebut, juga diresmikan Dewan Hidrografi Indonesia (DHI) beserta pengurus DHI oleh Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, SE, MAP. DHI ini merupakan wadah komunitas Hidrografi Indonesia, yang beranggotakan unsur pemerintah, asosiasi profesi hidrografi, akademisi dan penggiat Hidrografi. Eksistensi Dewan Hidrografi Indonesia diharapkan dapat menyatukan visi tiap-tiap pemangku kepentingan, terutama pihak korporat pelaku survei laut, demi keamanan data dan kedaulatan survei Indonesia.

Selain itu juga dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pushidrosal dengan LAPAN dan FPIK IPB, Peluncuran Buku Peta Alur Sungai Musi dan Pelabuhan Palembang, serta penyematan Brevet Surveyor Hidrografi Kehormatan bagi tokoh yang dianggap berperan dalam perkembangan dan kemajuan Pushidrosal.

"Pesan yang disampaikan saat pidato pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden RI di sidang MPR pada tanggal 20 Oktober 2014, sebagai pernyataan tekad-bulat bangsa Indonesia untuk kembali mencapai kejayaan maritim, dengan menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, menjadi negara kepulauan dengan segala aktivitasnya yang mencirikan kemaritiman," tulis siaran pers Pushidrosal.

Dikatakan, pembangunan kemaritiman memberikan mandat bahwa laut menjadi penghubung pulau-pulau, sehingga transportasi laut merupakan perekat serta unsur terpenting untuk membangun Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Oleh karena itu, kebutuhan akan data dan informasi alur pelayaran menjadi sangat penting guna menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan laut perairan Indonesia sebagai bagian dari pembangunan menuju Poros Maritim Dunia.

"Pembangunan ekonomi kelautan yang menjadi tulang punggung Poros Maritim juga harus didukung dengan sistem pertahanan dan keamanan laut yang kuat dan tangguh melalui pemetaan informasi mandala laut menjadi kekuatan strategis baik dari aspek geoekonomi maupun aspek geopolitik."

Pushidrosal sebagai Kotama Utama Pembinaan TNI Angkatan Laut, bertugas menyelenggarakan pembinaan fungsi dan pelaksanaan kegiatan hidro-oseanografi yang meliputi survei, penelitian, pemetaan laut, publikasi, penerapan lingkungan laut dan keselamatan navigasi pelayaran baik untuk kepentingan TNI maupun kepentingan umum.

Indonesia sebagai anggota International Hydrography Organization (IHO), harus mematuhi maklumat International Hydrographic Organization (IHO) “The Need For National Hydrographic Services-IHO Publication M-2”, tentang kewajiban negara anggota untuk memberikan data dan informasi bentuk dan kondisi dasar lautnya termasuk karakteristik dan kemungkinan bahaya yang akan dihadapi. Peran ini telah diamanahkan kepada Pushidrosal melalui Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2016 sebagai perubahan atas Peraturan Presiden RI No10 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia.

Namun demikian, hingga saat ini Indonesia masih terkendala dengan keterbatasan data dan informasi hidrografi mengingat belum semua wilayah perairan Indonesia terpetakan dengan baik. Hal ini dapat dimaklumi, mengingat luasnya wilayah perairan Indonesia serta kebutuhan anggaran survei dan pemetaan laut yang belum menjadi prioritas utama. Oleh karena itu perlu strategi dalam usaha mengatasi keterbatasan tersebut. (jo-2)




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.