Hary Tanoe
JAKARTA, JO- Bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Senin (12/6/2017) diperiksa selama tiga jam di kantor Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dia membantah pesan singkat (SMS) yang dia kirim ke jaksa Yulianto sebagai SMS ancaman.

Kepada pers usai diperiksa, Hary Tanoe mengakui SMS itu dia kirim pada 5 Januari 2016. Saat itu, jaksa Yulianto sedang menangani kasus dugaan korupsi restitusi pajak Mobile 8.

"Ini bukan SMS ancaman, sebab yang dipermasalahkan jadi ancaman di sini, mau memberantas oknum-oknum. Sifatnya kan jamak, bukan tunggal," ucap Hary Tanoe.

Hary Tanoe pun membacakan isi SMS itu. "Saya masuk politik tujuannya untuk memberantas oknum penegak hukum yang semena-mena, yang transaksional, yang abuse of power. Catat kata-kata saya, saya akan jadi pimpinan Indonesia. Di situlah Indonesia akan bersinar", bunyi SMS itu.

Yulianto sendiri mengaku mendapat SMS 'kaleng' tiga kali, pada 5, 7, serta 9 Januari. Dia juga mendapat pesan via WhatsApp.

Hary yang diperiksa sebagau terlapor oleh penyidik Direktorat Tipidsiber Bareskrim Polri terkait SMS 'kaleng' kepada jaksa Yulianto,. Ia pun membantah hubungannya dengan kasus dugaan korupsi restitusi pajak PT Mobile-8 Telecom.

"Saya berjuang dengan segala pengorbanan di politik, di mana kemudian disangkutpautkan dengan kasus Mobile 8 yang sebenarnya bukan kasus. Dan tidak ada sangkut pautnya dengan saya," kata Hary.




Saat kasus Mobile-8 bergulir, Hary merupakan komisaris perusahaan itu. Kelanjutan kasus ini terhenti pada akhir tahun 2016 karena putusan praperadilan meminta Kejagung menghentikan kasus ini.

Pada awal 2016, Yulianto melaporkan Hary karena dianggap mengancam melalui pesan singkat. Namun Hary menyebut SMS itu bukanlah ancaman.

"Tidak ada ancamannya. Kalau 'jika saya jadi pemerintah, Anda saya bunuh,' nah, itu ngancam," kata Hary.

Dia juga mempertanyakan barang bukti berupa telepon genggam milik Yulianto yang belum pernah ia lihat.

"Seharusnya dia mau menyerahkan HP-nya sebagai barang bukti," ucap Hary.

Ia mengirim SMS itu karena ingin memberitahukan alasannya masuk ke dunia politik. Menurut pengakuannya, ia rela berkorban terjun ke dunia politik adalah untuk menegakkan hukum. (jo-2)

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya
Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini
Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya
Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya
Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya
Bengkulu yang Sedang Bersinar, Cek hotel dan baca ulasannya




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.