RS Tebet Rayakan HUT 35 Tahun, Menjadi RS Bermutu dan Terpercaya di Indonesia

Pendiri RS Tebet Prof dr WH Sibuea (depan), bersama Ketua Yayasan Bina Sehat Interna (YBSI) Dr Tommy Sibuea, SpPD, dan Dirut RS Tebet dr Esther Poerwantoro, SpPk pada perayaan HUT ke-35 RS Tebet di Jakarta, Senin (3/4/2017).
JAKARTA, JO- Rumah Sakit Tebet genap berusia 35 tahun pada Senin (3/4/2017) ini. Berbagai acara diadakan untuk memeriahkannya, mulai dari seminar kesehatan bagi awam, peresmian poli layanan BPJS Kesehatan, peluncuran buku, serta pelayanan kesehatan khusus dan sebagai puncak acara adalah Tenda Sehat. Acara Tenda yang akan diselenggarakan pada Sabtu, 8 April 2017 di Taman Tebet (eks Taman Honda).

Berawal dari sebuah Klinik Praktik Bersama Dokter Spesialis pada 2 April 1982, RS Tebet kini berkembang menjadi rumah sakit, learning center, serta memiliki Klinik Pratama yang memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, holistic, kompetitif, dan terpercaya bagi masyarakat Indonesia, dengan keunggulan antara lain dalam penanganan penyakit dalam (internis), seperti diabetes, stroke, jantung, gagal ginjal dan gangrene.

Memperingati HUT ke-35 ini, sebuah perayaan pun digelar di rumah sakit yang berlokasi di Jalan Letjen MT Haryono Kav 13 No 8, Tebet, Jakarta Selatan, hari ini, dihadiri pendiri Yayasan Bina Sehat Interna (YBSI) Profesor dr Wilfried Herdin Sibuea dan Ibu Marie Soemarsih Sibuea, dengan Direktur Utama RS Tebet dr Esther Poerwantoro, SpPk , mantan Dirut RS Tebet dr Batunahal PP Gultom, SKM, HGS, para direktur, serta pejabat dari BPJS Ketenagakerjaan, dan BPJS Kesehatan.

Dalam peringatan ini, selain peresmian Poli Pelayanan BPJS dan peluncuran buku, juga dipresentasikan “Milestone 35 Tahun RS Tebet”, presentasi Prof dr WH Sibuea, SpD mengenai Perkembangan Terkini Penanganan Penyakit Sirosis Hepatitis serta penjelasan lengkap tentang pelayanan RS Tebet yang disampaikan oleh dr Esther Poerwantoro, SpPK.

Ketua YBSI Dr Tommy Sibuea, SpPD menjelaskan, perjalanan RS Tebet dimulai klinik praktek bersama Dokter Spesialis dan Yayasan Bina Sehat Interna, dengan alat penunjang yang minim yakni hanya Radiologi dan USG, jumlah karyawan yang minim dan pengembangan sumber daya manusia belum ada, hanya terbatas pada urusan administrasi.

Kini, 35 tahun kemudian, klinik kecil itu telah berubah menjadi gedung 8 lantai yang luasnya 9.578 meter persegi dengan terakreditasi penuh untuk 16 pelayanan dan pada 26 Februari 2015 dinyatakan sebagai rumah sakit tipe B melalui SK Menteri Kesehatan, dengan keunggulan pelayanannya, bahkan telah terpilih oleh BPJS Ketenagakerjaan menjadi Rumah Sakit Trauma Center (RSTC) terbaik atas peran aktif dalam pengelolaan dan pelaksanaan trauma center.

“Kami bersyukur RS Tebet terus berkembang sesuai dengan visi kami menjadi rumah sakit holistic, kompetitif dan terpercaya bagi masyarakat Indonesia, dan juga konsisten dengan misi memberi pelayanan kesehatan bermutu dan penuh kasih untuk kebutuhan dan keselamatan pasien, melaksanakan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia yang profesional dan memenuhi kesejahteraan yang berkesinambungan, serta memegang teguh etika, nilai, norma dan budaya,” sambungnya.



Pelanggan Loyal

Sementara mantan Dirut RS Tebet dr Batunahal PP Gultom, SKM, HGS, yang juga anggota Pengawas Yayasan Kanker Indonesia, mengatakan, RS Tebet telah berkembang menjadi rumah sakit dengan pelanggan yang sangat loyal dari orang tua ke anak-anaknya. Di samping itu, rumah sakit ini berperan di dunia kedokteran untuk memajukan dunia kesehatan.

RS Tebet mendukung dan membantu Pemerintah untuk pencapaian Millenium Development Goals dan Sustainable Development Goals dalam hal TB Directly Observed Therapy, HIV dan Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK); Menjadi teaching hospital bidang penyakit dalam; serta melakukan berbagai riset dalam hal penyakit dan perkembangannya.

Setelah mendapat penghargaan sebagai RSTC terbaik atas peran aktif dalam pengelolaan dan pelaksanaan Trauma Center pada 5 Desember 2015, RS Tebet makin berperan aktif mendukung program BPJS Ketenagakerjaan dalam mempersiapkan tenaga kerja (yang mengalami kecelakaan kerja) untuk kembali mampu berkarya (return to work). Rumah Sakit Tebet menerima BPJS Kesehatan dimulai tanggal 30 Januari 2016.

Masih kata dr Batunahal, sedangkan RS Tebet sebagai Learning Center, RS Tebet menyiapkan sumber manusia yang handal untuk menanggapi dan menopang kemajuan perkembangan usaha unit di bawah naungan YBSI. Keluar, melalui RS Tebet, YBSI telah memiliki kerja sama dalam hal pendidikan dengan RS UKI sebagai pendukung teaching hospital (Ilmu Penyakit Dalam dan Neurologi).

RS Tebet telah mendirikan dua Klinik Pratama di tengah pemukiman masyarakat yaitu Klinik Pratama Umum dan Gigi: Klinik Pratama Trihati Plus Soepomo (Agustus 2010) dan Klinik Pratama Trihati Plus Sentosa Depok (2012).

RS Tebet memiliki pelayanan medik Instalasi Gawat Darurat, Layanan Hemodialisa (Cuci Darah), Poliklinik Rawat Jalan (23 klinik) terdiri dari Klinik Dokter Umum, Klinik Spesialis dan Klinik Sub Spesialis serta Pelayanan Khusus, meliputi Klub Diabetes, Klub Asma dan Konsultasi Gizi, Medical Check Up (berbagai MCU, termasuk diantaranya adalah MCU bagi karyawan dan calon karyawan, MCU Base Okupasi, MCU On Site bagi Industri dan MCU bagi calon nasabah asuransi), Pelayanan Rawat Inap, Layanan Home Care dan Layanan Dokter On Call serta Fasilitas Penunjang Medik (radiologi, laboratorium - sistem laboratorium otomatis dan terintegrasi dan tenaga patologiklinik yang handal -, rehabilitasi medik), serta fasilitas penunjang lainnya (ATM, CSSD, STP, water treatment, laundry, cafetaria). (jo-2)

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya
Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini
Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya
Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya
Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya
Bengkulu yang Sedang Bersinar, Cek hotel dan baca ulasannya



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.