Antasari Azhar di Bareskrim Polri, hari ini.
JAKARTA, JO - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar bersama Andi Syamsudin Iskandar, adik Nasrudin, itu mendatangi Bareskrim Polri di Jakarta, Selasa (14/2/2017) untuk meminta keadilan.

Mantan jaksa ini menegaskan bahwa dirinya tak bersalah dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen pada 2009 silam.

"Saya minta aparat serius tangani kasus saya. Setelah saya renungkan tadi malam, ini kilas balik. Sejak kecil saya diajari kejujuran. Kepada SBY, jujurlah. Beliau tahu perkara saya, beliau perintahkan siapa untuk kriminalisasi Antasari?" tanya Antasari.

Pak SBY, masih kata Antasari, diharapkan untuk jujur dan terbuka pada publik.

"Masalah perintah segera Antasari diproses, inisiator kriminalisasi terhadap saya itu SBY. Ada orang malam-malam ke saya, Hary Tanoe, dia diutus oleh Cikeas. Beliau minta agar saya jangan menahan Aulia Pohan," sambung Antasari.

Saat itu, menurut Antasari, Hary Tanoe (HT) mengatakan,"Saya diperintah untuk minta Bapak jangan menahan Aulia Pohan. Nanti keselamatan Bapak bagaimana?"




Tetapi Antasari mengaku tak gentar karena dia sudah memilih profesi penegakan hukum, maka risiko apa pun akan diterima.

"Kalau saya selesai bicara hari ini, besok saya mati, saya siap kok. Untuk apa dia suruh HT ke rumah saya malam- malam. Apa masih bisa saya katakan SBY ga intervensi perkara, ini bukti!," tegasnya.

Antasari mengaku tak gentar dan tak bisa untuk tidak menahan besan SBY itu.

"Inilah yang terjadi. Saya sudah berikan apa yang sudah saya simpan bertahun-tahun. Saya akan ke dalam, selesaikan laporan, terus giat di luar. Saya akan kembali ke rumah tengah malam," katanya.

Saat disinggung bagaimana kronologi pertemuan dengan HT, Antasari menyatakan hal itu terjadi pada Maret 2009. Saat itu dia sedang mengumpulkan data KPU.

"(HT datang) Saya bawa misi Pak dari Cikeas. Dia sebut nama. Misi itu agar Bapak jangan menahan Aulia Pohan. Enggak bisa karena sudah SOP KPK," kenang Antasari.

Mendengar jawabannya, HT berujar,"Kalau saya enggak bisa penuhi target, saya gimana laporan. Saya bisa ditendang dari Cikeas. Bapak juga hati-hati."

Antasari juga mengingatkan soal SMS yang pengusutannya belum tuntas hingga kini. Antasari telah melaporkan kasus tersebut ke Polda Metro Jaya dan Bareskrim. Kalau aparat kurang serius mengusut kasus tersebut, Antasari menyatakan dirinya akan kembali menyampaikannya ke media.

"Siapa pun dan kapasitas apap un yang terlibat, saya minta diproses. Karena saya nilai baru sekarang momentum yang tepat maka saya buka semua ini," kata Antasari.

Belum ada penjelasan dari Hary Tanoe maupun SBY mengenai tudingan Antasari ini.

Namun Sekjen Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Ahmad Rifiq menyebut pernyataan Antasari ini sebagai bagian dari dendam politik.

"Saya belum bisa komentar kecuali nanti sudah ada penjelasan dari Pak Hary. Tapi saya melihat ini bagian dari dendam politik," kata Ahmad Rofiq.

Pengacara Hary Tanoe, Andi Simangunsong pun membantah keterangan Antasari.

"Saya sudah komunikasi ke Pak Hary Tanoe, kata dia tidak benar. Nggak benar itu," ujar Andi Simangunsong. (amin)

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya
Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini
Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya
Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya
Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya
Bengkulu yang Sedang Bersinar, Cek hotel dan baca ulasannya




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.