Panglima TNI Ajak Anak Bangsa Berjuang Demi NKRI dan tidak Terpecah-belah

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan ceramah umum kepada Forum Keluarga Alumni IMM.
JAKARTA, JO- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengajak seluruh anak bangsa berjuang dan bergotong-royong demi NKRI, agar tidak terpecah-belah dan Indonesia bisa terus membangun.

Demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan ceramah kepada Forum Keluarga Alumni IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya No 62, Jakarta Pusat, Rabu (28/12).

Dalam ceramahnya yang mengangkat tema “Berjuang Dan Bergotong Royong Mewujudkan Indonesia sebagai Bangsa Pemenang”, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan bahwa dalam menghadapi perkembangan ancaman global yang mengarah pada konflik energi dan sumber daya hayati, diperlukan sikap waspada terkait kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.

“Presiden RI pertama Bung Karno pernah mengingatkan bahwa kekayaan alam Indonesia nanti akan membuat iri bangsa-bangsa di dunia, dan Presiden RI Ir H Joko Widodo pada saat disumpah, dalam amanatnya menyampaikan bahwa kaya akan sumber daya alam justru akan menjadi petaka buat kita,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa, persatuan bangsa harus terus dipelihara dan dijaga dengan baik, dengan menghilangkan egosentris pribadi dan kelompok, sehingga dapat menghadirkan nilai luhur Bhinneka Tunggal Ika yang hakiki.

“Bhinneka Tunggal Ika adalah Centre Of Gravity yang harus dipegang jangan sampai lepas sebagai pemersatu bangsa dan Bung Karno pernah mengatakan, pekerjaanku lebih mudah karena mengusir penjajah dan perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI juga menyampaikan bahwa berbagai pola proxy war dalam bentuk aksi terorisme berpotensi tumbuh subur di Indonesia, dikarenakan landasan hukum yang menjeratnya masih berbentuk pidana dan penindakan baru dapat dilakukan setelah aksi teorisme terjadi.

“Saya tegaskan bahwa terorisme itu merupakan suatu ancaman, karena terorisme itu adalah kejahatan suatu negara. Di Indonesia, undang-undang terorisnya memanjakan teroris, karena disini teroris adalah kejahatan pidana, sehingga menjadikan tempat yang paling indah dan nyaman bagi terorisme, seharusnya definisi teroris adalah kejahatan negara bukan pelanggaran pidana,” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.




Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, bahwa yang memerdekakan bangsa Indonesia bukanlah TNI, namun rakyat bersama komponen lainnya termasuk Muhammadiyah didalamnya.

“Muhammadiyah adalah Organisasi Islam yang besar, karena sejak sebelum merdeka bangsa ini, Muhammadiyah yang berjuang bersama-sama komponen lain. Oleh karenanya, Muhammadiyah tidak boleh hilang dan harus tetap tumbuh, harus berdiri paling depan, demi bangsa dan negara,” jelasnya.

Mengakhiri ceramahnya, Panglima TNI mengharapkan para pemuda dapat berdiri paling depan untuk menjaga kedaulatan bangsa dengan cara berjuang dan bergotong royong, untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa pemenang.

“TNI tidak bisa berjuang sendiri untuk menjaga NKRI, harus bersama-sama rakyat dan saya ingin Muhammadiyah adalah tonggak Islam yang selalu bersama-sama sejak sebelum berdirinya negara ini untuk menjaga persatuan dan kesatuan bersama TNI,” pungkasnya. (jo-17)

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya
Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini
Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya
Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya
Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya
Bengkulu yang Sedang Bersinar, Cek hotel dan baca ulasannya




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.