Basuki T Purnama
JAKARTA, JO- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para kepala daerah untuk mengatur dengan baik arus kas atau cash flow, dan hal itu sudah disampaikan juga kepada Menkeu Sri Mulyani.

Permintaan itu disampaikan Presiden Jokowi saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) VII Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), di Hotel Sahid, Jakarta, hari ini.

Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) membenarkan cash flow yang masuk ke DKI bisa diatur, mengingat setiap awal tahun proyek-proyek yang ada di ibu kota baru berjalan.

"Kami tadi cuma bicara cash flow, dan Pak Jokowi sudah bilangin sama Bu Sri, cash flow diatur saja," kata Ahok.

Menurutnya, setiap daerah akan mendapatkan bagi hasil pajak dari pemerintah pusat. Bagi hasil tersebut bisa diberikan kepada daerah-daerah yang membutuhkan terlebih dahulu. Mengingat pajak yang masuk juga diterima secara bertahap.

"Kan kita ada uang bagi hasil pajak, ya memang duitnya DKI. Nah duit hasil pajak DKI itu kalau daerah bisa serap bagus, bagi hasil yang ke kami ditahan," ucapnya.

Alasan pengaturan arus kas ini juga karena banyak proyek yang dibangun oleh Pemprov DKI. Sehingga pada awal tahun belum ada penggunaan anggaran yang signifikan. Mengingat pembangunan baru dimulai. Sementara pembayaran kepada kontraktor dilakukan setelah proyek selesai.

"DKI kan banyak bangun proyek nih seperti rusun, bayar kontraknya kan pasti di April-Mei. Yang punya kami nggak usah ditransfer bulan Januari atau Februari, nanti transfernya di April," kata Ahok.

Pada bagian lain, Ahok juga menjelaskan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta hanya menyumbang 12 persen dari peredaran uang pemerintah yang ada di Ibukota. Sisanya merupakan milik dari kementerian.

"DKI dari total pengeluaran pemakaian uang dibandingkan lembaga kementerian, cuma 12 persen lho. Jadi yang kementerian itu sampai 88 persen," kata Ahok.

Itu pun jika penyerapan APBD hingga 100 persen. Sebab DKI juga sebagai pusat pemerintahan negara.

"Jadi kalau Dihabisin uang langsung 100 persen di bulan pertama nih, itu pun cuma nyumbang 12 persen saja. Pak Presiden juga tau ini," tandasnya. (jo-3)

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.