Rektor Baru Trisakti Dilapor ke Polda Metro Jaya Terkait Stempel Palsu

Rektor Edy Suandi Hamid dilaporkan ke SPKT Polda Metro
Jaya, Jakarta, hari ini.
JAKARTA, JO - Yayasan Trisakti yang mengangkat Edy Suandi Hamid selaku Rektor Universitas Trisakti (Usakti) yang baru saja dipilih harus berurusan dengan hukum. Kebijakan Yayasan Trisakti ini mendapatkan penolakan keras dari civitas akademika Usakti, dikarenakan proses pelantikan Edy tidak melalui prosedur yang benar.

Rektor Edy Suandi Hamid dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, karena membuat surat edaran No:003/R/TRS/S/VII/2016 menggunakan stempel palsu.

Dalam surat Tanda Bukti Lapor bernomor TBL/3546/VII/206/PMJ/Dit.Reskrimum tertanggal 27 juli 2016, Edy Suandi Hamid dilaporkan sehubungan dengan pemalsuan surat yang mengatasnamakan Usakti, dan disebarkan pada para wakil rektor, dekan, direktur pasca sarjana, kepala lembaga penelitian dan kepala Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Usakti.

“Bukti-bukti sudah kami serahkan kepada pihak Polda Metro, yaitu berupa surat yang mengatasnamakan dirinya sebagai Rektor Usakti, padahal Rektor Usakti masih Thoby Mutis, dalam surat tersebut menggunakan stempel palsu, karena stempel asli universitas tidak seperti itu,” kata Ketua Forum Komunikasi Karyawan Universitas Trisakti Advendi Simangunsong di Polda Metro Jaya, Rabu(27/7).

Muncul keresahan dikalangan Kampus Trisakti, karena adanya surat edaran itu. "Semua menjadi resah, semua bertanya-tanya apa di Trisakti sudah ada pergantian rektor. Kami tegaskan belum ada pergantian rektor,” jelasnya.

Kejanggalan lainnya adalah dalam surat tersebut Edy meminta agar para penerima surat tersebut menghubungi Sekretariat Sementara Rektor Usakti tanpa disebutkan alamat dan hanya berupa nomor ponsel. “Mana mungkin universitas sebesar Trisakti, kok memiliki sekretariat sementara, kampus kami sudah jelas-jelas memiliki gedung rektorat di kampus Usakti Grogol,” tegas Advendi.

Advendi menyebutkan bahwa yang bersangkutan bukanlah Dosen, Karyawan maupun Tenaga Honorer Usakti dan tidak pernah berbakti di Usakti. Bahkan ia sendiri pun tidak mengenal secara pribadi, oleh karenanya Advendi mengakui dirinya belum mengetahui latar belakang yang bersangkutan mengaku-ngaku menjadi Rektor Usakti bahkan membawa-bawa nama Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek-Dikti) dalam suratnya tersebut.

“Kita kan menghormati Menteri sebagai simbol Negara, kok yang bersangkutan berani-beraninya mencatut nama Menteri, apa motifnya? mudah-mudahan dengan pengaduan ini bisa membuka tabir lebih jelas,” Ujar Advendi.

Sebelumnya, M Nasir menghadiri pelantikan mantan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Periode 2016 – 2021 Edy Suandi Hamid sebagai Rektor Usakti menggantikan Thoby Mutis. Dalam kesempatan itu, M Nasir mendesak agar pihak Yayasan Usakti dan civitas akademika Usakti berdamai demi kepentingan pendidikan. (amin)

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.