Umumkan Kondisi Darurat, Presiden Venezuela: Kami Korban Berikutnya Setelah Brasil

Presiden Nicolas Maduro
JAKARTA, JO- Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan negaranya dalam kondisi darurat selam 60 hari, dan menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas ketidakstabilan negaranya.

Nicolas Maduro menyatakan keadaan darurat 60 hari pada Jumat waktu setempat karena apa yang disebut plot dari dalam negeri OPEC dan dari Amerika Serikat untuk menggulingkan pemerintah sayap kirinya.

Maduro tidak memberikan rincian dari tuduhannya itu, menurut the Guardian, hari ini. Sebuah keadaan darurat, diterapkan di daerah dekat perbatasan Kolombia, penangguhan jaminan konstitusional di daerah-daerah, kecuali untuk jaminan yang berkaitan dengan hak asasi manusia.

Sebelumnya pada hari Jumat, para pejabat intelijen AS mengatakan kepada wartawan mereka semakin khawatir tentang potensi krisis ekonomi dan politik di Venezuela dan diprediksi Maduro tidak mungkin untuk menyelesaikan masa jabatannya.

Sementara oposisi Venezuela berusaha untuk mengingatkan memburuknya krisis yang mencakup makanan dan obat-obatan kekurangan, pemadaman listrik sering, penjarahan sporadis dan inflasi.

Namun Maduro yang mantan sopir bus ini telah bersumpah untuk tetap memimpin, dan menuduh AS mengobarkan sebuah kudeta tersembunyi terhadap dirinya. Dia menunjuk impeachment minggu ini dari rekan kiri Dilma Rousseff di Brazil sebagai tanda bahwa dia adalah korban berikutnya.

Venezuela sendiri sudah menarik duta besarnya dari Brazil menyusul impechment terhadap Rousseff ini.(jo-4)

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.