Penggerebekan di rumah di Kembangan, Jakbar.
JAKARTA, JO - Polda Metro Jaya melakukan penggerebekan terhadap rumah salah satu rumah pelaku teroris Thamrin, di Gang Kamboja RT 02/03 Pesanggrahan, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (15/1) malam.

Rumah petak yang digrebek tersebut dikontrak oleh dua orang diduga pelaku berinisial MA dan DN. Diduga, rumah itu digunakan mereka untuk tempat merakit bahan peledak.

Polda Metro Jaya bersama labfor Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk dapat alat bukti dari terduga teror yang tewas. Polisi melakukan olah TKP di rumah dua terduga teroris di Kembangan. Lima terduga teroris tewas saat pengeboman dan penembakan di dekat Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta.

Polisi mengrebek dua rumah di Pesanggrahan. Pertama, polisi menyambangi sebuah rumah kost yang diduga tempat tinggal D, salah seorang terduga pelaku aksi teror. Kedua, polisi menggerebek sebuah rumah milik MA, salah satu pelaku terduga teroris di depan Gedung Sarinah.

SM,31, istri terduga pelaku teror berinisial MA, menceritakan, sebelum kejadian suaminya tidak menunjukkan tanda-tanda mencurigakan. Dia mengaku, suaminya juga tidak pernah bicara yang aneh-aneh sebelum kejadian.

"Enggak bilang apa-apa, biasa saja ya namanya orang mau kerja gimana sih jalan saja. Sudah saya siapin sarapan, langsung jalan habis sarapan," ujar SM di rumahnya.

Dia memastikan suaminya menjadi salah satu korban tewas saat aksi teror di Sarinah. SM mengenali suaminya dari pakaian yang dikenakan sesaat sebelum berangkat. Hanya saja yang membedakan adalah rompi yang dikenakan suaminya.

"Saya tahunya tadi siang pas pulang dari rumah sakit yakin dari baju birunya. Itu kan dia berangkat dari rumah jam 08.00 pakai baju biru. Saya mengenali tuh baju biru, cuma kan dari rumah enggak pakai rompi, tapi yang diliat adik saya pakai rompi, pakai topi. Dari rumah enggak pakai topi," jelasnya.

SM tidak menaruh curiga apapun atas aktivitas suaminya. Termasuk ikut pengajian. Apalagi suaminya tidak terlalu sering ikut pengajian. "Kalau ngaji ya cuma yang terdekat sini saja. Ya seminggu sekali gitu kalau subuh," katanya.

Sementara itu pengakuan tetangga SM, Haripah kaget ketika tetangganya MA, yang tinggal beberapa meter dari rumahnya, ternyata seorang terduga teroris.

Ia mengetahui hal itu sebelum polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah MA. Menurut Haripah, pada hari ketika ledakan bom terjadi, foto terduga teroris yang tewas pun beredar di media sosial.

Ketika melihat beberapa foto, Haripah kaget karena merasa mengenali salah satunya. "Waktu lihat foto teroris, ya Allah... ternyata tetangga saya," ujar Haripah, Sabtu (16/1).

Ia tidak habis pikir bahwa tetangganya itu bisa terlibat aksi teror tersebut. Sebab, dalam kesehariannya, MA dikenal sebagai orang yang pendiam. Haripah mengatakan bahwa MA tidak banyak bergaul dengan para tetangga, demikian juga istrinya MS. (amin)


Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.