Kaki lima (ilustrasi).
JAKARTA, JO- Pedagang kali lima (PKL) yang ada di DKI Jakarta perlu dibina dan disiapkan anggaran untuk modal kerja mereka, bukan diusir.

Hal itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) usai meresmikan pembangunan tahap II Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jalan Kebantenan VI, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jumat (18/12).

ingin agar pedagang kaki lima (PKL) di Ibukota dibina Pemkot setempat. Ia tidak ingin keberadaan PKL itu diusir.

“Saya minta camat dan lurah harus daftar semua PKL, jangan diusir, dan siapkan dana untuk kesejahteraan mereka,” kata Ahok.

Menurutnya, tahun 2016, pihaknya akan menyediakan dana hingga sebesar Rp 1 triliun untuk modal kerja PKL. Hal itu bertujuan untuk mensejahterakan para PKL.

“Kita sediakan dana Rp 1 triliun, buat modal kerja mereka,” katanya.

Setiap pedagang nantinya akan diberi bantuan modal bervariasi. Minimal, PKL akan mendapatkan Rp 5 juta dan maksimal Rp 10 juta.

Untuk hal ini, setiap PKL hanya perlu membayar Rp4.000 setiap bulan kepada Pemprov DKI. (jo-3)


Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.