Kapolda saat pimpin apel Satgas Siaga Banjir.
JAKARTA, JO - Musim hujan diperkirakan puncaknya pada Februari - Maret 2016. Masalah banjir maupun genangan air masih menghantui jalan serta pemukiman di Jakarta.

Setiap tahun kondisi ini terus terjadi, malah tahun 2016 diprediksi akan semakin lebih parah lantaran La Nina mengancam wilayah Asia Tenggara, termasuk Jakarta.

Menghadapi situasi banjir agar tidak semakin parah sekaligus berdampak pada kemacetan lalu lintas Polda Metro Jaya menggelar apel siaga banjir bersama sejumlah instansi terkait, yang dihadiri sekitar 2 ribu personel dari Polda Metro Jaya, Satpol PP DKI, BNPN dan unsur TNI.

Seluruh personil dan peralatan SAR digelar dalam apel yang dipimpin Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Tito Karnavian di lapangan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jumat (27/11).

Usai apel akbar, Kapolda Irjen Tito mengecek kesiapan personil sekaligus perlengkapan SAR seperti perahu karet, perahu rakitan, pelampung, tabung oksigen, kendaraan patroli hingga posko darurat.

"Setiap tahun Jakarta selalu banjir. Dampak banjir jelas menyebabkan kemacetan lalu lintas, warga yang tinggal pemukiman butuh bantuan keselamatan dan pengamanannya. Karena itu, negara harus berada di rakyatnya. Ini adalah wujud Nawacita yang digagas Presiden Jokowi," ungkap Kapolda Metro.

Kapolda menuturkan kemacetan lalu lintas di Jakarta sudah parah. Malah, kota Jakarta menjadi salah satu kota dengan kemacetan lalu lintas terparah di dunia, ditambah lagi saat ini tengah musim hujan dengan genangan air sehingga akan terjadi kemacetan yang lebih parah lagi.

"Karena itu, saya minta agar dibentuk Satgas Siaga Banjir mulai Tingkat Provinsi, kota/kabupaten dan bila perlu tingkat kecamatan. Keberadaan Satgas ini sangat penting dan strategis, karena warga butuh pertolongan saat terjadi banjir," jelasnya.

Dilanjutkan, Satgas siaga banjir ini sendiri bukan hanya fokus menangani korban banjir, tetapi juga permasalahan lain yang timbul akibat banjir seperti kemacetan lalu lintas. Di Jakarta sendiri, lokasi rawan banjir cukup banyak sehingga perlu upaya penanganan secara berkala.

"Banjir ini kan terjadi setiap tahun. Kita ingin pemerintah saat ini berjuang untuk menyelesaikan secara konseptual. Tapi kan belum selesai. Sekarang pun Kampung Pulo sudah banjir. Ini problem rutin seharusnya dibuat antisipasi baik. Caranya gimana? Dibentuk satgas. Tingkat Provinsi dibentuk satgas," harapnya.

Dengan adanya satgas ini, diharapkan pemerintah dan stakeholder terkait memiliki konsep dalam penanganan banjir berkala ini.

"Tugasnya (satgas) menangani banjir dalam skala besar atau membackup satgas di tingkat kotamadya kabupaten ketika memerlukan backup. Satgas dibentuk unsur mulai dari Kodam, BNPB, masyarakat, Polda. Ini dibuat siapa berbuat apa, bagian-bagiannya. Ada evakuasi, logistik, kemacetan lalin, evakuasi, kesehatan dan seterusnya," ujarnya.

Kapolda Metro menugaskan Dirlantas Polda Metro bersama jajaran di tingkat Polres dan Polsek agar membuat peta rawan banjir agar dapat mengambil tindakan mengatasi kemacetan bila banjir. Ada beberapa titik di Jakarta seperti Grogol, Kampung Pulo, Kelapa Gading sebagai biang rawan banjir. (Amin)

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.