Tito Karnavian
JAKARTA, JO- Keberhasilan tim reserse Polres Metro Jakarta Selatan yang berhasil menangkap pelaku penculikan seorang mahasiswi Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) bernama Safira Permatasari mendapat apresiasi dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian.

"Saya ucapkan selamat karena tim utamakan keselamatan korban, selamat kepada Kasat Serse dan tim serta kepada Pak Kapolres, saya hargai kerja kerasnya," terang Kapolda di Polres Metro, Jakarta, Rabu (21/10).

Kapolda juga bersyukur pelaku penculikan yang baru tertangkap lima orang itu tak melakukan tindakan negatif kepada Safira. "Lalu untuk keluarga korban kita bersyukur karena korban bisa kembali dengan selamat, untungnya tidak diganggu oleh pelaku," tandasnya.

Sebelumnya, Safira dilaporkan hilang oleh orang tuanya pada 19 Oktober 2015, pukul 16.00 WIB. Kabar hilangnya Safira ini juga sempat beredar di media sosial.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Wahyu Hadiningrat menjelaskan kronologi penculikan yang dilakukan jaringan spesialis penculikan tersebut.

"Senin kemarin, pukul 10.00, modusnya pelaku mengejar mobil korban yang pada saat itu naik kendaraan bersama sopir. Ada yang memukul-mukul mobil korban, seolah-olah mobilnya yang menyerempet mobil (pelaku)," kata Kapolres

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Kapolres melanjutkan, Safira akhirnya keluar dari mobil untuk naik taksi karena hendak mengikuti ujian pada Senin (19/10/15) pukul 12.00 WIB di kampusnya, Universitas Indonesia. Ternyata, taksi yang Safira naiki diikuti oleh mobil pelaku hingga terjadilah penculikan tersebut.

"Korban keluar dari mobil untuk naik taksi pada saat itulah penculikan terjadi. Korban dibawa pergi ke daerah Puncak (Bogor). Kurang dari 24 jam Satreskrim menangkap lima orang pelaku," ucap Kapolres.

Kapolres menambahkan, pelaku yang berjumlah lima orang telah merencanakan penculikan selama dua bulan.

Komplotan ini mengaku hendak meminta uang tebusan dari orangtua korban sebesar 1 juta dolar AS atau sekitar Rp 15 miliar.

"Berdasarkan keterangan, perencanaan penculikan ini sudah dua bulan. Motifnya uang. Karena setelah dilakukan penculikan, yang bersangkutan meminta tebusan uang sebesar 1 juta dollar AS," kata Kapolres.

Menurut Kapolres, pelaku diciduk timnya di daerah Kota, Jakarta Barat, dan Cideng, Jakarta Pusat.

Dia menambahkan, saat diculik, Safira sempat ditutup mulutnya dan diambil foto dirinya. Hingga saat ini, kepolisian masih menyelidiki identitas pelaku serta memastikan apakah kelima pelaku memiliki jaringan luas dalam melakukan kejahatannya. (amin)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.