ABG Dibekali Pelatihan Mencuri, 3 Detik Spion Bisa Hilang

Ilustrasi
JAKARTA, JO - Tiga anak baru gede (ABG) anggota sindikat spesialis pencurian kaca spion mobil, diringkus anggota kepolisian dari Sektor Metro Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Tiga anak jalanan yakni FD,17; MS,16; dan RM,16 sebelumnya sempat dibekali keahlian mencuri oleh ketua komplotannya.

"Kasus pencurian ini sangat unik, sindikat tersebut meregenerasi kalangan anak jalanan yang masih di bawah umur sebagai pelaku kejahatan," ujar Kapolsek Metro Tanjung Duren Kompol Hari Purnomo di Jakarta, Selasa (22/9).

Kapolsek menjelaskan, ketua komplotan pencurian itu hanya menjadikan para ABG ini sebagai bemper guna mencari keuntungan. Sindikat ini pun sangat terorganisir rapi. Bahkan anak berusia belasan tahun sempat dibekali pelatihan teknik mencuri sebelum diterjunkan ke lokasi. Mereka hanya butuh waktu 3 detik saja untuk menggondol spion yang menjadi targetnya.

"Begitu aman dan kondisi sepi, spion dicongkel mereka. Hasilnya disetor ke bosnya," ucap Kapolsek.

Kanit Reskrim Polsek Metro Tanjung Duren, AKP Antonius menyatakan saat ini pihaknya tengah menyelusuri identitas bos dari komplotan ini. Dua penadah berinisial A dan U sudah dikantongi petugas terkait kasus tersebut.

"Keberadaan sindikat congkel spion itu dimanfaatkan oleh cukong - cukong penjual onderdil. Spion hasil curian itu dibeli dengan harga murah. Sementara kalau dijual lagi sepasang spion laku Rp 750.000 untuk mobil Avanza dan Xenia. Kalau untuk Alphard dan BMW itu bisa lebih tinggi lagi harganya," jelas AKP Antonius.

Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya | Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya | Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Temukan harga hotel terendah

Para pelaku sendiri mengaku menjual sepasang spion hasil curiannya senilai Rp 250.000. FD satu dari tersangka mengungkapkan spion tersebut diserahkan ke penadah yakni penjual onderdil di bilangan Tamansari, Jakarta Barat.

"Dijual Rp 250.000, uangnya buat makan. Susah cari kerja, sudah enggak sekolah," ujar FD yang telinganya tampak tertindik.

Remaja berperawakan kurus kerontang itu bersama rekannya sudah sebanyak 45 kali melakukan aksi pencurian spion. Ia menuturkan teknik congkel spion tersebut dipelajari dari kawannya pada 3 bulan yang lalu.

Menurut FD, selain menjadi komplotan spesialis pencurian kaca spion, dirinya kerap kali mengamen di jalan bersama rekan-rekannya. FD menerangkan komplotan ini berjumlah 9 orang.

"Masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang. Kami berpencar ada yang di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan," kata FD. (amin)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.