Ilustrasi
JAKARTA, JO- Menyusul dimulainya kegiatan belajar mengajar pasca liburan Idul Fitri, sebanyak 140 bus sekolah yang ada di DKI Jakarta kembali beroperasi melayani 23 rute yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta.

Keberadaan bus ini sempat dipertanyakan terkait efektivitasnya menyusul keberadaan bus Transjakarta yang melayani banyak rute yang bisa dimanfaatkan siswa untuk ke sekolah.

Namun, setelah dievaluasi ternyata, banyak anak sekolah terutama yang tidak mampu sangat tergantung dengan keberadaaan bus sekolah, apalagi sekolah mereka tidak dilintasi oleh angkutan umum.

Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya | Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya | Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Temukan harga hotel terendah

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansah di Jakarta, hari ini, mengatakan, bus ini dibagi ke dalam dua jenis, yakni 45 bus sedang yang berfungsi sebagai zonasi atau feeder dan melayani 8 rute serta 95 bus besar melayani 15 rute.

Meski begitu, usai melepas 140 bus yang akan beroperasi mengantar jemput pelajar, di Pool Bus Sekolah di kawasan Hek, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (27/7), dalam pengoperasian bus sekolah ini, pihak UPT Bus Sekolah ditargetkan oleh gubernur setiap harinya mengangkut 35 ribu pelajar.

Saat ini, bus sekolah yang ada, baru mengangkut 16 ribu pelajar per hari. Untuk mencapai angka 35 ribu, pihak UPT Bus Sekolah diharuskan melakukan sosialisasi lebih banyak lagi. Tidak hanya door to door ke sekolah sekolah, tetapi juga melibatkan kelurahan dan kecamatan.

"Bus sekolah ini masih sangat dibutuhkan, terutama untuk antar jemput siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu dan mereka yang sekolahnya tidak dilintasi angkutan umum," kata Andri Yansah. (jo-3)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.