Panglima TNI Tandatangani MoU TNI dengan Yayasan Binus

Penandatanganan naskah kerja sama dengan Binus.
JAKARTA, JO- Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara TNI dengan Yayasan Bina Nusantara (Binus) yang diwakili Ketua Yayasan Bina Nusantara Ir Bernard Gunawan Hadipoespito tentang beasiswa pendidikan tinggi bagi anggota TNI dan pelatihan bagi civitas akademika, di Ruang Hening Mabes TNI Cilangkap, Kamis (18/6).

Hadir dalam penandatangan MoU tersebut antara lain para Wakil Kepala Staf, Irjen TNI, dan para Pati Mabes TNI serta pengurus Yayasan Bina Nusantara.

Nota kesepahaman ini bertujuan untuk mengatur rencana kerja tentang beasiswa pendidikan tinggi bagi anggota TNI dan pelatihan bagi civitas akademika Universitas Bina Nusantara dengan tujuan agar dapat dijadikan sebagai pedoman bagi para pihak.

Ruang lingkupNota Kesepahaman meliputi Program Strata 1 (S2) dan Strata 2 (S2) pendidikanjarak jauh bagi anggota TNI dan pelatihan bagi civitas akademika Universitas Bina Nusantara.

Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas dedikasi dibentuknya kesepakatan bersama antara Yayasan Bina Nusantara dan Mabes TNI.

“Suatu dedikasi yang sangat perlu diapresiasi, karena menyangkut pembangunan sumber daya manusia bangsa Indonesia dan TNI, di tengah menipisnya daya saing bangsa, namun bila kita renungkan, sesungguhnya daya saing bangsa ini tidak menipis, tetapi jalan di tempat, sedangkan bangsa-bangsa lain terus bergerak maju mengikuti gerak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi global," kata Panglima.

Untukitu, di awal bulan Ramadhan ini, lanjut Panglima TNI, dirinya mengucapkan selamat melaksanakan ibadah puasa bagi yang melaksanakannya, dengan harapan dedikasi niat baik pada pertemuan ini, akan memperbesar nilai bakti dan ibadah kita sekalian.

Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan peranan perguruan tinggi dalam mempersiapkan daya saing bangsa mengarungi erapersaingan global sudah sangat urgensi. Untuk itu semua komponen bangsa, khususnya lembaga-lembaga pendidikan tinggi untuk mencari jalan terbaik sebagai jalan keluar, dan bersama-sama masyarakat menggalang upaya untuk menyelesaikan persoalan bangsa ini.

Pada sisilain, dalam konteks survival internal, perguruan tinggi harus pula dapat meningkatkan mutu akademiknya di tengah keterbatasan sumber daya dan kurangnya perhatian serta dukungan lingkungan. (jo-17)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.