Bisnis Franchise Signarama, Investasi Besar Untung Besar

Pemasangan sign produk Signarama.
JAKARTA, JO- PT Priyamitra Satwika sebagai master franchise (waralaba) Signarama Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang industri sign terbesar di dunia, menjadi pilihan jitu para pengusaha yang ingin memperoleh keuntungan cepat.

Berdiri sejak tahun 1986, Signarama berada pada peringkat No 74 dari 500 franchise dunia, dengan jumlah outlet saat ini mencapai 1.000 yang tersebar di 52 negara. Di Indonesia sendiri sudah lahir sejak 2013, setelah didahului Singapura dan Australia yang berkembang sangat pesat.

“Dengan investasi awalsekitar Rp2,2 miliar untuk membeli franchise Signarama, dan modal sudah kembali pada tahun kedua, dan banyak kemudahan yang diberikan,” kata Steven Kusnadi, Direktur PT Priyamitra Satwika di kantornya di Jalan Sultan Iskandar Muda 8G, Kebayoran Lama, Jakarta, hari ini.

Kemudahan yang dimaksud Steven adalah Training and Assistance, On going support, dan Marketing Support, dengan Term of franchisee agreement adalah 20 tahun. Biaya untuk ini sudah masuk ke dalam franchise fee.

Investasi yang dibutuhkan sebesar US$ 49.500 atau setara Rp 643 juta. Mitra juga menyiapkan dana untuk peralatan untuk beroperasi sebesar US$ 124.000 atau setara Rp 1,6 miliar. Sehingga total investasi awal sekitar Rp 2,2 miliar.

“Dari pengalaman kami, dan juga teman-teman di Singapura, Australia dan negara lain, rata-rata omzet bisa mencapai Rp 6 miliar per tahun,” sambungnya, dan menambahkan mitra dikenakan biaya royalti sebesar 6% dari total omzet per bulan.

Dikatakan, untuk sewa lokasi usaha dan tenaga kerja menjadi tanggungan mitra usaha, dan disarankan berada di ruko yang dekat dengan area perkantoran.

Signarama memenuhi kebutuhan akan signage yang berkualitas untuk keperluan usaha, komersial maupun pribadi, mulai indoor/outdoor graphic, full color poster, large format signage, vehicle wrap, magnetic sign, floor graphic, window graphic, wall wrap, lettering, trade show banner, display, sign face dan masih banyak lagi.

Menurut Steven, bisnis sign saat ini dan di masa mendatang memang sangat menjanjikan karena ada tuntutan dunia usaha untuk menampilkan prestise perusahaannya dengan memilih produk sign yang berkualitas. Apalagi jumlah dunia usaha berkembang setiap saat.

Sebagai contoh diantara pengguna jasa Signarama di Indonesia adalah Lotte Shopping Avenue, Plaza Bali, Atri Pasifik, Grand Lucky, PT Glico Indonesia (makanan ringan Pocky), Smartspin PR dan lainnya.

Menurut Alex Butt, master franchise Singapura, produk sign yang berkualitas sudah menjadi kebutuhan dan tuntutan dunia usaha saat ini. Dia memberikan contoh bagaimana bisnis sign ini sangat berkembang seiring dengan perkembangan dunia bisnis di negara itu. Di Singapura saat ini sudah ada 8 franchisee Signarama yang ada di berbagai lokasi.

“Proses produksinya bebas dari bau kimia printing karena kami menggunakan teknologi ramah lingkungan,” sambung Steven. Perusahaan ini menjadi satu-satunya perusahaan di Indonesia saat ini yang bergerak dalam bidang “one stop full service retail signs business”.

Signarama adalah waralaba sign atau tanda terbesar di dunia dan merupakan bagian dari sistem waralaba bisnis-ke-bisnis yang sukses di bawah naungan United Franchise Group. Berbagai produk sign berkualitas, pengerjaan tepat waktu dan harga bersaing menjadi karakter produk sign dari Signarama.

Signarama, menawarkan layanan lengkap aneka pilihan signage yang tidak bisa didapatkan di tempat lain, meliputi semua jenis cetakan sign berkualitas, bahkan hingga pembuatan grafis untuk kapal, kendaraan berbagai jenis dan lainnya.

“Signarama sebagai perusahaan terbesar dan terpercaya dalam industri sign global, menghasilkan Sign yang bermutu tinggi dan tahan lama,” kata Steven.

Hal itu karena didukung oleh bahan yang berkualitas, mesin yang berteknologi tinggi dan juga tenaga yang trampil. Ini merupakan wujud dukungan dari Signarama USA.

Menurutnya bisnis sign akan bertumbuh terus seiring dengan pertumbuhan dunia usaha di Indonesia, karena hampir semua usaha baik kecil, menengah sampai besar , semuanya membutuhkan sign yang berkualitas, karena berperan membangun image produk dan perusahaan.

Apalagi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang ditandai semakin bergairahnya sisi bisnis di negara-negara anggota ASEAN yang juga berarti persaingan yang ketat dengan perusahaan asing untuk memperoleh citra yang terbaik di mata konsumen. Salah satu bentuknya adalah bagaimana memanfaatkan sign untuk memberikan tampilan yang terbaik dalam berkomunikasi dengan masyarakat.

“Semua usaha butuh sign apakah itu merek toko dari berbagai bentuk, dan baik buruknya kualitas sign sebuah dunia usaha mencerminkan baik buruknya kinerja usaha dan produk yang dijual,” katanya. (jo-2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.