Joko Widodo
JAKARTA, JO- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia akan bekerja menjadi jembatan maritim yang menghubungkan benua Asia dan Afrika.

Karena itu, Indonesia harus bekerja sama untuk memastikan bahwa samudera, dan laut Indonesia aman bagi lalu lintas perdagangan dunia.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam pidato pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (22/4).

“Kita harus bekerjasama untuk memastikan bahwa samudera kita, laut kita, aman bagi lalu lintas perdagangan dunia," katanya.

Presiden lalu mengajak negara-negara Asia Afrika mempererat kerjasama guna menghapuskan kemiskinan dan meningkatkan pendidikan, serta pelayanan kesehatan.

Di samping itu, negara-negara Asia Afrika juga harus bersama mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan memperluaskan lapangan kerja.

“Kita harus maju dan tumbuh bersama meningkatkan perdagangan dan investasi di antara kita dengan membangun kerjasama ekonomi antar kawasan Asia dan Afrika. Dengan saling membantu dalam membangun konektivitas, membangun infrastruktur yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan, bandara-bandara dan jalan-jalan kita,” katanya.

Kemudian, lanjut Presiden, diperlukan stabilitas internal dan eksternal dan penghargaan terhadap hak azasi manusia.
“Kita harus bertanya apa yang salah dengan kita, sehingga banyak negara-negara Asia dan Afrika yang dilanda berbagai konflik internal dan eksternal menghambat pembangunan ekonomi kita?”

Selain itu, Jokowi juga mengajak bekerjasama dalam mengatasi ancaman kekerasan, pertikaian dan radikalisme, seperti ISIS.

“Kita harus melindungi hak-hak rakyat kita. Kita harus menyelesaikan pertikaian, baik di dalam negeri maupun antar negara, secara damai,” katanya.

Oleh karenanya, Indonesia memprakarsai pertemuan informal negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mencari penyelesaian berbagai konflik yang kini melanda dunia Islam.

"Kita menuntut agar sengketa negara tidak diselesaikan dengan penggunaan kekerasan. Inilah tugas dan tantangan di hadapan kita yang harus kita temukan penyelesaiannya dalam KAA ini,” kata Jokowi. (jo-2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.