BEM UI Harap Presiden Mau Berdialog Bahas Kebijakan Pemerintah

BEM Universitas Indonesia
DEPOK, JO- Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menginginkan kehadiran Presiden RI sebagai pengambil kebijakan tertinggi untuk berdialog dengan mahasiswa membahas berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan masyarakat.

“Kami tidak kunjung mendapat ketegasan dalam konflik KPK dan Polri serta kenaikan harga pangan yang melambung tinggi dan menambah penderitaan masyarakat,” terang Ketua BEM UI Andi Aulia Rahmat, di Depok baru-baru ini.

Mahasiswa UI bahkan mengancam akan menggelar demonstrasi jika tawaran dialog dan meminta penjelasan Presiden tidak mendapat respon dan perhatian.

”Kalau tidak diindahkan maka kami akan melakukan aksi massa besar-besaran,” tegasnya.

Menurutnya, beberapa waktu lalu pihaknya telah mendeklarasikan Catur Cita Universitas Indonesia yang berisi tuntutan kepada Presiden untuk memperkuat KPK, reformasi Polri dan lembaga peradilan, membersihkan demokrasi dari oligarki dan turunkan harga dan berantas mafia.

Sebelumnya BEM UI menolak hadir sebagai narasumber di gedung Dewan pertimbangan Presiden (Wantimpres). Hal tersebut melalui berbagai pertimbangan dan kesimpulan bahwa keraguan terhadap wantimpres yang selama ini belum menunjukan keberpihakannya pada agenda prioritas.

Dalam poin-poin surat resmi yang dikirimkan ke Presiden dan Wakil Presiden, BEM UI juga menuntut seluruh anggota Watimpres RI menekan pemerintah untuk menerapkan secara penuh prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good corporate governance). (gayus/anton)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.