Minta Maaf, Ahok Sebut "Bahasa Toilet" Hanya untuk Koruptor

Basuki T Purnama
JAKARTA, JO- Sadar akan kata-katanya yang seringkali kasar alias pakai "bahasa toilet", Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) minta maaf.

Permintaan maaf itu disampaikannya ke publik melalui akun twitternya @basuki_btp, hari ini, dan penjelasan langsung ke wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, setelah sebelumnya mengakui mengungkapkan kata-kata kasar saat wawancara langsung dengan Kompas TV.

"Saya minta maaf kepada publik atas kejadian saat wawancara beberapa hari lalu. Saya sedang sangat kesal dengan kemunafikan," kata Ahok dalam tweet-nya.

Hal senada juga disampaikannya kepada wartawan di Balai Kota. "Ya kalau ada orang tersinggung atau tidak suka terhadap perkataan saya yang menggunakan bahasa 'toilet' saya minta maaf," ujar Ahok.

Ia mengaku kesal dengan ulah oknum yang "mencuri" uang rakyat. Perkataan kotor itu keluar karena dirinya sudah tidak tahan dengan aksi jahat tersebut, dan hal itu ditujukan kepada para oknum pencuri uang rakyat itu.

"Jika kamu hidup di tengah-tengah orang miskin, sementara oknum pejabat nyolong uang dengan gila-gilaan dengan sikap santun dan agamis, kamu muak enggak kira-kira? Itu ungkapan perasaan saya yang tidak tahan," sambung dia.

Ahok lantas meminta kemunafikan oknum pejabat tersebut harus segera dihilangkan, karena sangat memuakkan.

"Saya muak dengan kemunafikan dan kepura-puraan oknum pejabat yang justru bermewah-mewah, sementara rakyatnya enggak bisa hidup," ungkapnya.

Menurutnya, sikap tersebut merupakan cermin kemarahan terhadap kondisi Ibu Kota. Itu juga yang mendorong Ahok memilih masuk ke dunia politik.

"Saya masuk ke politik karena kemarahan, karena saya sebagai pengusaha enggak mampu menolong orang miskin. Kemarahan saya karena melihat oknum pejabat yang korup, santun luar biasa, agamis, tapi rakyatnya tetap miskin," begitu Ahok. (jo-3)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.