Ridwan Mukti Anjurkan Tokoh Golkar Nonblok Segera Bertemu
![]() |
Ridwan Mukti |
Pertemuan itu, menurut mantan anggota DPR RI dua periode ini di Jakarta, hari ini, untuk mendesak dilakukannya rekonsiliasi diantara para pihak yang bertikai di tubuh Golkar sehingga dapat dicegah perpecahan yang lebih massif yang sangat merugikan Partai Golkar.
“Saya menganjurkan tokoh-tokoh Golkar yang nonblok ini segera bertemu untuk mendesak rekonsiliasi. Ini momentum bagus setelah Rabu besok Kemenkumham mengumumkan sikap pemerintah terhadap dualism kepengurusan di tubuh Golkar,” kata Ridwan Mukti.
Menurut Ridwan, pentingnya rekonsiliasi ini karena gejala terbelahnya Partai Golkar tidak akan berhenti di tingkat DPP, tapi juga di DPR RI dan yang lebih parah lagi jika Golkar terbelah juga sampai ke daerah-daerah.
“Ini sangat urgent sebelum Golkar terbelah ke daerah. Sekali lagi saya anjurkan para tokoh yang hingga saat ini tidak berada di dua kepengurusan itu untuk segera bertemu. Ini demi Golkar, dan juga demi bangsa dan negara ini, karena Golkar merupakan asset sangat penting bagi Indonesia,” sambung doktor hukum tata negara dari Unsri ini.
Cek Hotel di Jakarta, Bandingkan Tarifnya | Cek Hotel di Parapat, Danau Toba, Bandingkan Harga dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Bandung, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Surabaya, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
Kemenkumham rencananya akan mengumumkan sikap pemerintah terkait dualisme kepengurusan di tubuh Golkar setelah kedua kelompok di Golkar menggelar munas di tempat berbeda, yakni di Bali dan Ancol, Jakarta. Kedua munas ini melahirkan dua kepengurusan yang berbeda, dan terus terlibat perdebatan mengenai keabsahan masing-masing.
Hanya saja, selain dua kelompok ini, ada kelompok nonblok yang jumlah pendukungnya juga besar di seluruh Indonesia. Kelompok ini menjadi harapan yang bisa mendorong Golkar kembali utuh dengan digelarnya rekonsiliasi.
Menurut Menkumham Yosanna Laoly, keputusan yang akan diambil Kemenkumham itu sesuai undang-undang, bahwa penyelesaiannya tujuh hari kerja, yang berarti Selasa atau Rabu.
Yasonna mengemukakan, masih ada berkas yang belum lengkap dari dua kubu Partai Golkar yang sedang berselisih.(jo-2)
Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
Tidak ada komentar: